Delapan Perusahaan Malaysia Dituding Sebagai Pemic

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 24 Juni 2013 07:41 WIB

Asap kebakaran hutan membumbung tinggi di area sekitar kota Pekanbaru, Riau (19/6). BKMG menyatakan pantauan terakhir titik api mencapai 106 titik dan hembusan angin telah membawa asap ini hingga ke Singapura dan Malaysia. REUTERS/Azwar

TEMPO.CO, Pekanbaru - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyebutkan ada delapan perusahaan yang diduga menyebabkan kebakaran hutan di Riau dan Jambi Tengah. Hasil investigasi Kementerian Lingkungan Hidup, delapan perusahaan ini milik investor Malaysia.

Delapan perusahaan itu adalah PT LIH, PT BRS, PT TMP, PT ULD, PT AP, PT JJP, PT MGI, dan PT MAL. "Jika sudah cukup bukti, akan kami ajukan ke pengadilan," ujar Balthasar di Pekanbaru kemarin.


Balthasar menjelaskan, tim investigasi menemukan kebakaran di area konsesi tersebut. Hingga kini, tim masih menyelidiki kebakaran di wilayah lain.
"Tim kami masih di lokasi kebakaran," kata dia.

Berkaitan dengan hasil penyelidikan itu, Balthasar berencana menemui Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Malaysia Datuk Seri G. Palanivel untuk melaporkan bahwa pelaku pembakaran hutan adalah warga mereka sendiri.


Dalam pertemuan Rabu depan, kedua menteri akan membahas cara mengatasi kabut asap yang telah menyebar ke Malaysia dan Singapura dalam sepekan terakhir. “Titik-titik api itu sebenarnya bisa dipadamkan dalam satu jam,” kata Palanivel di Kuala Lumpur kemarin.


Dia menekankan bahwa semua negara ASEAN perlu membahas masalah itu dan mendorong Indonesia segera meratifikasi Perjanjian Penanganan Asap Asia Tenggara 2002 (SEATHA). Ia akan meminta agar pertemuan tingkat menteri mengenai asap di lintas batas ini bisa digelar bulan depan atau maju sebulan dari jadwal. "Sudah banyak orang sakit bahkan sampai dirawat di rumah sakit karena asap," katanya.


Asap tak hanya dirasakan di negara tetangga. Di Batam, Kepulauan Riau, kabut asap makin tebal. Jarak pandang tinggal 300-500 meter kemarin pagi. Padahal, Jumat siang lalu, jarak pandang masih 1.000 meter. “Penerbangan kritis,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Batam, Phillip Mustamu.


Advertising
Advertising

Di Bandara Hang Nadim, Batam, kemarin, kabut menyelimuti landasan pacu dan tempat parkir mobil. Di papan pengumuman keberangkatan, tertera beberapa penerbangan dibatalkan karena asap.


Kemarin pemerintah menerbangkan 5 ton garam untuk menyemai awan dan membuat hujan buatan untuk memadamkan kebakaran.


RIYAN NOFITRA| RUMBADI DALLE| ISTIQOMATUL| THE STAR


Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler

Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol

Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya

Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya