TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, mesti terus diawasi. "Jangan sampai menjadi kampanye terselubung menjelang pemilihan umum 2014," kata Maruarar saat dihubungi Tempo, Sabtu, 22 Juni 2013.
Menurut dia, jika tak diawasi, potensi pemanfaatan BLSM untuk kepentingan politik besar. "Harus diawasi di lapangan, dicek sampling."
Maruarar menilai pemberian BLSM untuk masyarakat tak efektif lantaran hanya menjadi solusi bersifat sementara. "Dari awal kan kami berharap penyelesaian kemiskinan dilakukan secara struktural dan jangka panjang," ujar anggota Komisi Keuangan DPR RI ini. Ia mengatakan, penyelesaian kemiskinan semestinya berbentuk program yang memberdayakan masyarakat.
Adapun pemerintah akan memberikan BLSM untuk masyarakat tak mampu selama 4 bulan. Bantuan yang diberikan untuk 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan total dana sebesar Rp9,3 triliun ini akan diberikan dalam dua tahap.
"Setiap bulannya masing-masing RTS mendapat Rp150 ribu dan akan diberikan dalam dua tahap," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Armida Alisjahbana saat konfrensi pers kenaikkan harga BBM di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat kemarin.
Selain BLSM, pemerintah akan memberikan bantuan dalam program percepatan dan perluasan perlindungan sosial berupa penambahan alokasi Bantuan Siswa Miskin, Beras Miskin, Program Keluarga harapan dan program khusus lain berupa bantuan infrastruktur dasar.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun
4 Januari 2024
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).
Baca SelengkapnyaBansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar
30 Agustus 2022
Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.
Baca SelengkapnyaSoal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK
29 Desember 2015
Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.
Baca SelengkapnyaIRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM
22 Agustus 2015
Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak
Baca SelengkapnyaDana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran
27 November 2014
Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.
Baca SelengkapnyaRp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan
24 November 2014
Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.
Baca SelengkapnyaKantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M
21 November 2014
Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM
20 November 2014
Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaPT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM
19 November 2014
Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM
19 November 2014
Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.
Baca Selengkapnya