TEMPO.CO, Indramayu - Jika pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak naik, nelayan Indramayu akan mengajukan sejumlah tuntutan. "Kami minta penghapusan pungutan hasil perikanan (PHP) dan retribusi ," kata Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat, Ono surono, Rabu, 19 Juni 2013.
Nelayan juga menuntut pemberian subsidi BBM sebesar 15 persen dari harga BBM dan diberikan kompensasi atau bonus dari setiap kilogram ikan yang dijual di tempat pelalangan ikan (TPI). "Ini pun pernah dilakukan di Cina," kata Ono.
Ono menambahkan, pemerintah pun diminta untuk memberikan bantuan BBM kepada nelayan untuk setiap satu kali perjalanan. Juga pembangunan SPBN atau SPBU nelayan di seluruh sentra nelayan agar distribusi BBM lancar.
Saat ini di Indramayu baru ada 4 unit SPBN. Yaitu di sentra perikanan dan kelautan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur, dan Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat."Idealnya ada 14 unit SPBN," ujar Ono.
Robani Hendra Permana seorang juragan kapal mengatakan dengan kenaikan harga BBM yang akan paling merasakan dampaknya adalah nelayan kecil. "Terutama nelayan yang memiliki perahu di bawah 5 Gross Ton (GT)," katanya. "Belum lagi cuaca buruk dan tangkapan ikan yang dihargai sangat murah."
IVANSYAH
Berita terkait
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
7 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
9 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
10 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
14 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
15 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
20 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
25 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi
33 hari lalu
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR
42 hari lalu
Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka
Baca SelengkapnyaEksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit
45 hari lalu
Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.
Baca Selengkapnya