Seleksi BPK, Anggota DPR Tolak Data PPATK

Reporter

Editor

Yuliawati

Rabu, 19 Juni 2013 15:57 WIB

Harry Azhar Aziz. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta--Wakil Ketua Komisi Keuangan, Harry Azhar Azis mengatakan ia sudah mengusulkan agar Komisi meminta data rekam jejak para calon kepada lembaga terkait seperti Pusat Pelaporan dan Analisis ransaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Inteligen Negara (BIN) tapi ditolak anggota. "Saya mendesak, tapi komisi tidak menyetujui," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan, Harry Azhar Azis di sela-sela uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di DPR, Rabu, 19 Juni 2013.

Komisi Keuangan tengah melakukan uji kelayakan dan kepatutan untuk mengisi posisi kosong anggota BPK yang baru saja ditinggalkan Taufikurrahman Ruki. Sebelumnya, Ruki menjabat anggota BPK II yang membidangi audit di Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Menko Perekonomian, BI, Bappenas, Kementerian Koperasi dan UKM, BKPM, BPS, PPATK, PT PPA, LPS, Badan Standarisasi Nasional, dan audit investigasi. Sebanyak 22 orang mendaftarkan diri, satu di antaranya, Muhammad Misbakhun mengundurkan diri. Misbakhun dan beberapa nama lain punya rekam jejak abu-abu lantaran pernah terkait perkara pidana.

Menurut Harry, anggota menilai permintaan rekam jejak hanya perlu untuk posisi-posisi penting. "Gubernur BI, Komisioner OJK kami minta, Deputi Gubernur BI tidak kami minta," ujarnya. Meski begitu, Harry mengakui bahwa posisi anggota BPK sebagai posisi penting. Toh, pemilihan Ketua BPK dilakukan melalui pengambilan keputusan oleh para anggota. "Sebenarnya tidak ada salahnya," kata dia.

Selain itu, anggota juga mempertimbangkan soal waktu. "Kemarin kemarin jadwalnya (padat)," katanya. Hari ini adalah hari terakhir uji kelayakan dan kepatutan digelar, sebanyak 10 calon dijadwalkan mengikuti proses tersebut. Kemarin, Komisi Keuangan sudah menguji 11 calon. Komisi akan mengambil keputusan pada 25 Juni mendatang. Tiap fraksi akan memberikan nama, jika satu fraksi saja menyebut nama yang berbeda, maka akan dilakukan voting.

Harry menegaskan, calon yang terpilih belum tentu dari tiga nama yang sebelumnya direkomendasikan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan pada 22 calon pertengahan Mei lalu, DPD merekomendasikan tiga nama yakni Mantan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan dan Mantan Direktur Eksekutif Bank Dunia Hekinus Manao, Koordinator Staf Ahli Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR Eddy Rasyidin, dan Rini Purwandari dari Mantan Auditor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

MARTHA THERTINA

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta
| Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca Juga:

Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok

Eddies Adelia Kaget Ully Artha Telah Mualaf

Nazaruddin 'Paksa' Kurir Jadi Dirut

Radja Nainggolan: Saya Bukan Tentara Bayaran!

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

37 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

41 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

41 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

41 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

41 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

42 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

45 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya