Gus Sholah: Capres Bermasalah Jangan Didukung

Reporter

Rabu, 19 Juni 2013 14:41 WIB

Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. TEMPO/Seto wardhana

TEMPO.CO, Mojokerto - Tokoh Nahdlatul Ulama yang juga bekas Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia KH Salahuddin Wahid menyatakan tak akan mendukung calon presiden bermasalah.

Gus Solah terang-terangan menyebut sejumlah tokoh bermasalah yang berpeluang maju dalam pemilihan presiden 2014 antara lain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, dan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya kurang sreg. Wiranto dan Prabowo diduga terkait kasus pelanggaran HAM. Bisnis Aburizal katanya juga disebut-sebut mengemplang pajak," ujar adik KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini saat dihubungi, Rabu, 19 Juni 2013.

Soal dirinya pernah jadi calon wakil presiden mendampingi Wiranto di pilpres 2004, menurutnya itu bukan kehendaknya. "Saya sama sekali tidak komunikasi dengan pak Wiranto," ujarnya.

Menurut Gus Sholah, begitu ia akrab disapa, ketika itu dirinya diminta oleh pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Tuban, KH Abdullah Faqih untuk mendampingi Wiranto. "Karena yang minta Kiai Faqih, saya enggak bisa apa-apa," katanya.

Dikotomi tokoh tua dan muda bagi Gus Sholah juga tak menjamin kredibilitas seorang capres. Yang penting dimiliki seorang capres ialah kapasitas, integritas, dan kinerjanya. Yang muda menurutnya belum tentu lebih baik. Sebaliknya, yang tua belum tentu lebih jelek.

Ia mencontohan bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). "JK sudah tua tapi berpengalaman dan bekerja baik, dibuktikan saat ia menjadi wakil presiden," kata pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang ini.

Selain muka-muka lama, Gus Solah juga menyinggung figur alternatif seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Menurutnya, meski popularitasnya tinggi, Jokowi terlalu dini untuk maju dalam Pilpres apalagi sebagai capres. "Dia perlu waktu, belum cukup pengalaman. Kalau jadi orang nomor dua (cawapres) sih oke," katanya.

Sedangkan kans Mahfud menurutnya cukup besar maju sebagai capres maupun cawapres. Ini dibuktikan dengan keberaniannya dalam membuat keputusan-keputusan besar dan penting dalam hukum konstitusi negara kita. "Tinggal mencari dukungan partai politik," ujar Gus Sholah.

ISHOMUDDIN



Terhangat: EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca Juga:

Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok

Eddies Adelia Kaget Ully Artha Telah Mualaf

Nazaruddin 'Paksa' Kurir Jadi Dirut

Radja Nainggolan: Saya Bukan Tentara Bayaran!

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

42 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

57 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya