Warga Tembagapura Blokade Tambang

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 18 Juni 2013 07:31 WIB

Para pekerja PT Freeport Indonesia menunggu angkutan yang akan membawa mereka meninggalkan Tembagapura, untuk melakukan aksi mogok di Timika (15/9). REUTERS/Muhammad Yamin

TEMPO.CO, Timika - Situasi areal tambang PT Freeport Indonesia di mile 74 hingga Senin 17 Juni 2013 mencekam. Puluhan warga sekitar tambang sejak Minggu (16/6) malam, melakukan aksi blokade menuju tambang bawah tanah.

Selain itu, puluhan warga ini dilaporkan merusak 13 mobil perusahaan dan sejumlah fasilitas tambang. Denny (nama samara), pekerja tambang bawah tanah dari PT Redpath, mengatakan sejak aksi blokade jalan pekerja tambang bawah tanah tidak dapat melakukan perawatan.

"Kami memang masih belum berproduksi, tetapi secara rutin kami harus melakukan maintannace. Kalau tidak dilakukan bahaya. Tapi kami sore ini (Senin) tidak bisa masuk ke tambang karena masih diblokade," kata Denny yang seharusnya melakukan perawatan tambang pada sift Senin malam.

Menurut Denny, puluhan warga Banti (bersebelahan dengan Tembagapura) menyamar sebagai karyawan dan masuk ke arel mil 74 (lokasi tambang). "Kemarin (minggu) sekitar jam sembilan malam polisi sudah menangkap puluhan warga. Kita sempat pulang ke Ridgecamp, tapi sekarang sudah kacau lagi," kata Denny.

Menurut Andry (nama samara), karyawan tambang terbuka Grassberg, aksi puluhan massa ini dimulai pada Minggu (16/6), sekitar pukul 19.30 waktu Papua, puluhan warga melqakukan pengerusakan asset perusahaan berupa mobil sebanyak 13 unit, pos securicore. Selain itu tangki konsentrat 300, area SAG mile C4, area SAG mile 1 C 3, areal boll mil 3 C 1.

Aksi massa ini dilakukan mulai dari area tram menuju area konsentrat. Menurut Andry, terkesan ada pembiaran. "Karyawan tidak bisa bekerja, masyarakat menjarah mill. Mereka juga mengambil hasil produksi yang belum sempat dikirim ke pipa penyaluran yang sudah berhenti sejak investigasi kecelakaan tambang dilakukan," kata Andry.

Selain itu kata Andry, ada sejumlah petugas keamanan yang dirawat di rumah sakit ISOS Tembagapura akibat aksi brutal massa. "Kita belum tahu ada yang meninggal atau tidak, tetapi ada beberapa securicore yang dirawat di rumah sakit," kata Andry.

Kepala Bidang Hubungan Massa Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar I Gde Sumerta Jaya, Senin malam tidak dapat dihubungi. Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Jermis Rontini juga belum dapat dikonfirmasi.

TJAHJONO EP




Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca juga:

Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?

Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem

Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ

Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

7 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

2 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

6 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya