TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan kecil kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera memutuskan keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Partai pimpinan Anis Matta ini menurut Hanta akan memilih dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono daripada mundur. “PKS dan SBY ini sekarang saling tunggu. Tapi PKS ini kan juga ingin bermanuver menunggu dikeluarkan,” kata Hanta saat dihubungi, Kamis, 13 Juni 2013.
Menurut Hanta, setidaknya ada tiga alasan besar yang mendorong PKS enggan keluar koalisi dan lebih menunggu ditendang. Pertama, PKS ingin menggunakan isu dikeluarkan dari koalisi untuk menarik simpati publik. PKS ingin dianggap dizalimi koalisi karena berbeda sikap.
Alasan kedua, PKS masih ingin mempertahankan keuntungan ekonomi dan politik dengan berada di setgab. Sebagai anggota setgab, PKS mendapat jatah tiga kursi menteri. Posisi ini menurut Hanta akan menguntungkan partai dakwah itu untuk membangun akses ekonomi. “Kalau mereka keluar, susah bagi PKS membangun jaringan ekonomi dan kekuatan partai.
Menurut Hanta, sejumlah kasus hukum yang menyeret petinggi PKS saat ini juga menjadi pertimbangan. Bila keluar dari koalisi sekarang, proteksi dan jaminan agar kasus hukum mereka tak dipolitisasi juga berkurang. Meskipun diakui Hanta sulit untuk menghubungkan kasus hukum dengan politik, tetapi anggapan bahwa bila berada di pusat kekuasan akan terlindungi dalam hal hukum masih dipercaya partai-partai. “Kalau berada di luar pemerintahan, kasus hukum mereka akan lebih mudah terbuka.”
Hingga kini, PKS memang belum menyatakan sikap resmi terhadap koalisi. Meski sudah sering disindir oleh sejumlah petinggi partai koalisi, PKS masih memilih bertahan. Keputusan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM dianggap PKS tak berkaitan dengan posisi mereka di koalisi.
Untuk membahas nasib PKS di koalisi ini, kemarin Dewan Pimpinan Tingkat Pusat sudah menggelar rapat khusus. Salah satu agenda yang dibahas adalah posisi PKS di setgab. Namun hingga kini PKS belum mengumumkan keputusannya. Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera yang dihubungi mengaku belum bisa memberi informasi. “(saya) belum dapat kabar,” kata dia singkat.
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi