LSM Desak Pemerintah Tanggapi Intervensi AS terhadap Kasus Buyat

Reporter

Editor

Rabu, 29 September 2004 13:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Walhi, Jatam, Ical, LBH Kesehatan dan LSAM mendesak pemerintah Indonesia untuk menanggapi intervensi Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam proses hukum kasus Buyat dengan memberikan pernyataan resmi. Hal ini dikatakan Siti Maimunah, Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), hari ini Rabu (29/9). Maimunah mengatakan, pernyataan Duta Besar Amerika Serikat Ralph L Boyce tentang penahanan eksekutif PT Newmont Minahasa Raya, akan memperburuk iklim investasi, dinilai telah mencampur adukkan fakta. "Yaitu fakta antara proses hukum atas dugaan kejahatan lingkungan dengan iklim investasi, yagn sebenarnya dipengaruhi banyak faktor," ujar Maimunah."Intervensi tersebut, adalah bentuk kecil dari intervensi Amerika Serikat di dunia," ujar Maimunah. Intervensi tersebut, lanjut dia, selain melanggar prinsip penegakan hukum, juga melanggar etika diplomatis. Hal senada diutarakan Raja Siregar, peneliti dari Walhi. Pertama, saat Walhi mempublikasikan dampak penyakit akibat pencerman lingkungan yang dilakukan PT Newmont pada 2000. Presiden Newmont dari Denver langsung menghadap Abdurrahman Wahid, ketika masih menjabat sebagai presiden, dan menyatakan hanya akan investasi di Indonesia jika didukung iklim yang kondusif.Kedua, awal 2001 Kedubes Amerika Serikat menekan USAID untuk tidak bekerjasama dengan Walhi. Pasalnya, Walhi tentah berkampanye pencemaran lingkungan di Sulawesi Utara dan Papua. "Dan yang ketiga, Amerika Serikat mengintervensi lagi dalam kasus Buyat," ujarnya. Raja mempertanyakan, mengapa intervensi Amerika Serikat baru muncul saat Richard Ness ditahan, bukan pada saat saksi-saksi dari pihak Newmont yang sebelumnya ditahan Polri. Hari ini, Jatam mengirim surat protes resmi kepada Dubes Boyce terhadap intervensi yang dilakukan dalam kasus Buyat. Maimunah juga optimis, gerakan LSM di Indonesia didukung lembaga-lembaga internasional. Salah satunya adalah sierra club --sebuah aliansi organisasi lingkungan di AS--, yang telah mengirimkan kritik terhadap pernyataan Kedubes AS tentang penahanan petinggi Newmont. RR Ariyani-Tempo

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya