Kaos Gambar Soeharto Senyum Laris Manis

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 8 Juni 2013 15:59 WIB

Pengunjung mengamati koleksi foto mantan presiden RI Soeharto yang merupakan bagian dari peluncuran buku foto "Incognito Pak Harto" menjelang haul ke-92, di Jakarta, Rabu (5/6). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga di sekitar Kalitan, Solo berupaya meraup untung dari penyelenggaraan peringatan ulang tahun mantan Presiden RI mendiang Soeharto. Mereka berjualan kaos bergambar Soeharto di sekitaran Dalem Kalitan, rumah keluarga Cendana yang ada di Solo.

Kaos tersebut dijual dalam berbagai ukuran, mulai untuk anak hingga dewasa. Harganya juga cukup terjangkau, mulai Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu untuk satu potongnya. Harga itu sudah termasuk celana kolor yang sewarna.

Foto Soeharto dalam berbagai pose menghias di kaos-kaos yang dijual oleh pedagang. Sedangkan tulisannya cenderung seragam, 'Piye kabare, luwih penak jamanku tho' (bagaimana kabarnya, lebih enak jamanku kan).

Menurut salah satu pedagang, Syukran, selama ini dia berjualan makanan di sekitar Dalem Kalitan. "Saya mencoba jual kaos karena ada acara ini," kata warga Kalitan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, dia membeli ratusan potong kaos dari salah satu pemasok.

Menurutnya, kaos yang dijual cukup laris. "Sudah ada 80 potong kaos yang terjual," katanya. Padahal, tamu yang datang di acara yang digelar oleh keluarga Cendana belum begitu banyak. Dia yakin, dagangannya bisa laku semua pada malam harinya.

Salah satu pedagang lain, Heni juga yakin bahwa kaos bergambar Soeharto senyum itu akan jadi tren. "Buktinya, sekarang stiker dengan gambar yang sama juga sudah mulai model," katanya.

Jika tidak laku pada acara peringatan ulang tahun ini, Heni mengatakan bahwa dia akan menjual kaos itu sebagai souvenir di sekitar Kalitan. "Banyak wisatawan yang datang ke rumah kuno ini," katanya.

AHMAD RAFIQ


Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah



Terpopuler
Profil Zakaria, Pemukul Pramugari Ada di Wikipedia

Kronologi Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air

Wakil Gubernur Bujuk Damai Pramugari Sriwijaya Air

Pemukul Pramugari Sriwijaya Air Berusaha Lari

Petugas Perempuan KRL Dipukuli 5 Penumpang

Dasar Pramugari Larang Pakai Ponsel dalam Pesawat

Berita terkait

Kejaksaan Serahkan Daftar Aset Yayasan Supersemar untuk Disita

23 November 2018

Kejaksaan Serahkan Daftar Aset Yayasan Supersemar untuk Disita

Kejaksaan Agung telah mengirimkan daftar aset bergerak dan tidak bergerak atas nama Yayasan Supersemar ke PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Titiek Soeharto Ungkap Dampak Yayasan Supersemar Dibekukan

23 November 2018

Titiek Soeharto Ungkap Dampak Yayasan Supersemar Dibekukan

Titiek Soeharto menyebut pemerintah menghalangi rezeki orang lantaran membekukan Yayasan Supersemar.

Baca Selengkapnya

PN Jakarta Selatan Masih Simpan Uang Sitaan Yayasan Supersemar

22 November 2018

PN Jakarta Selatan Masih Simpan Uang Sitaan Yayasan Supersemar

Uang sitaan sejumlah Rp 242,4 miliar dari Yayasan Supersemar masih tersimpan di rekening PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Aset-aset Yayasan Supersemar senilai Rp 4,4 Triliun

20 November 2018

Mengintip Aset-aset Yayasan Supersemar senilai Rp 4,4 Triliun

Gedung Granadi yang digunakan sebagai kantor oleh Yayasan Supersemar milik Keluarga Cendana resmi disita. Melihat aset yayasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Berkarya: Tommy Soeharto Tak Terlibat Sengketa Yayasan Supersemar

19 November 2018

Berkarya: Tommy Soeharto Tak Terlibat Sengketa Yayasan Supersemar

Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menegaskan Tommy Soeharto tak ada sangkut paut dengan sengketa Yayasan Supersemar.

Baca Selengkapnya

Partai Berkarya: Gedung Granadi yang Disita Bukan Kantor DPP

19 November 2018

Partai Berkarya: Gedung Granadi yang Disita Bukan Kantor DPP

Badaruddin menyebut sejak Partai Berkarya berdiri sejak 2016, partai tersebut independen dan dan tidak ada sangkut paut dengan Yayasan Supersemar.

Baca Selengkapnya

Kata Kuasa Hukum Keluarga Cendana Soal Gedung Granadi yang Disita

19 November 2018

Kata Kuasa Hukum Keluarga Cendana Soal Gedung Granadi yang Disita

Kuasa hukum Keluarga Cendana, Erwin Kallo, mengatakan bahwa Gedung Granadi yang disita PN Jakarta Selatan bukan milik keluarga Soeharto saja.

Baca Selengkapnya

Gedung Granadi Disita, Benarkah Dipakai Kantor Partai Berkarya?

19 November 2018

Gedung Granadi Disita, Benarkah Dipakai Kantor Partai Berkarya?

PN Jakarta Selatan resmi menyita Gedung Granadi yang disebut-sebut sebagai milik keluarga Cendana dan sedang dipakai kantor DPP Partai Berkarya.

Baca Selengkapnya

Gedung Granadi Disita, Semua Aset Keluarga Cendana Masih Diburu

19 November 2018

Gedung Granadi Disita, Semua Aset Keluarga Cendana Masih Diburu

Selain menyita Gedung Granadi yang disebut sebagai bagian dari aset Keluarga Cendana, negara masih memburu aset lain.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Minta PN Jaksel Sita Aset Yayasan Supersemar

23 Juli 2018

Kejaksaan Agung Minta PN Jaksel Sita Aset Yayasan Supersemar

Menurut Jaksa Agung M Prasetyo, pengadilan wajib melaksanakan putusan perdata yang dimenangkan Kejaksaan Agung atas tergugat Yayasan Supersemar.

Baca Selengkapnya