Setgab Akan Pertimbangkan Posisi PKS

Reporter

Jumat, 7 Juni 2013 16:06 WIB

Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan bersama istrinya Anggota DPR RI Ingrid Maria Palupi Kansil. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Sekretariat Gabungan Syariefuddin Hasan menyatakan lembaganya akan mengkaji ulang posisi Partai Keadilan Sejahtera dalam koalisi partai pendukung pemerintah. Alasannya, hingga kini sejumlah elite PKS masih berkukuh menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Pada dasarnya, itu (penolakan) akan jadi pertimbangan," kata Syarief saat dihubungi, Jumat, 7 Juni 2013.

Menurut Syarief, sebagai salah satu partai pendukung pemerintah, PKS seharusnya bersama-sama partai lain turut mensukseskan program pemerintah. Berbeda dengan PKS, lima partai koalisi lainnya, Demokrat, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa sudah menyetujui rencana ini.

Meski begitu, Syarief tak bisa memastikan apakah penolakan PKS ini akan menyebabkan partai itu dikeluarkan dari koalisi. Apalagi sikap beda PKS ini sudah beberapa kali ditunjukkan. Pada 2012 lalu, saat pemerintah menyatakan ingin menaikkan harga BBM, PKS juga berada di barisan menentang bersama partai oposisi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gerakan Indonesia Raya, dan Hati Nurani Rakyat.

Syarief hanya menegaskan bahwa prinsip koalisi itu adalah bersama-sama sepakat. Di luar itu tak bisa disebut sebagai koalisi. Namun dia menyatakan, soal nasib PKS di koalisi akan menunggu keputusan Ketua Setgab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami lihat dulu perkembangannya, nanti beliau (SBY) yang memutuskan."

Sebelumnya sejumlah petinggi partai koalisi meminta SBY berani bersikap tegas terhadap PKS. Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far mengatakan bagaimana posisi PKS di koalisi sangat tergantung dengan keberanian Presiden SBY. "Mau ditendang atau dibiarkan itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden," kata Marwan di kompleks Parlemen, Senayan tadi pagi.

Dikatakan Marwan, anggota koalisi lain tidak bisa mendesak presiden untuk segera memutuskan polemik ini. Dia mencontohkan sejumlah kasus ketika posisi anggota koalisi berseberangan dengan pemerintah. Tahun lalu, ketika harga BBM hendak dinaikkan, setiap ketua umum partai bahkan sudah berbicara mengenai nasib koalisi. "Ketegasan dan sikap presiden jauh lebih penting," kata dia.

IRA GUSLINA SUFA

Topik Terhangat:
Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang

Berita Terpopuler:

Garry Kasparov Takut Kembali ke Rusia

Polisi Inggris Nyanyi Bersama Pengamen

Sekjen PBB Ban Ki-moon Dapat Sabuk Hitam

Pria 105 Tahun Ini Masih Menyetir Sendiri

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

51 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya