TEMPO.CO, Ende--Wakil Presiden Boediono menyatakan mengatasi kekerasan dan meredam kebencian antargolongan di tengah masyarakat merupakan salah satu tugas pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Bahkan tugas dari seluruh perangkat negara," kata Boediono dalam upacara peringatan Hari Pancasila, di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 1 Juni 2013.
Namun, ia menambahkan, mesti dipahami bahwa mengelola perbedaan di tengah masyarakat dengan "cara yang berkeadaban", sebenarnya merupakan agenda seluruh komponen bangsa. Menurut dia, sikap saling menghormati akan selalu gagal jika asas-asas Pancasila dimatikan dalam praktik sosial sehari-hari.
"Tentu ini tidak berarti bahwa asas-asas itu dihafalkan oleh setiap warga negara," ujar Boediono. "Tidak berarti pula bahwa Pancasila disakralkan menjadi doktrin yang beku dan diajarkan melalui indoktrinasi seperti dulu."
Pancasila, ujar Boediono, akan efektif dalam praktik kehidupan sehari-hari jika bisa diwujudkan dalam berbagai hukum positif yang mengatur hidup bersama. "Dengan hukum positif itulah suara penyebar kebencian harus ditangkal," ucapnya. "Dalam hukum positif itu pulalah provokasi untuk melakukan kekerasaan dapat ditangkis."
Untuk mendukung upaya itu, Boediono menilai seluruh kekuatan politik di dalam dan di luar pemerintahan dan dewan perwakilan harus bekerja keras. "Tidak cukup dengan mengadakan seminar dan ceramah-ceramah," kata dia. Sebabnya, ia menambahkan, Pancasila adalah praktik dan kerja. "Pancasila bukan ilham semata-mata."
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha |Fathanah
Baca juga:
Calon Kapolri Bocor, Kompolnas Protes Komnas HAM
Adik John Kei Tewas Ditembak
Inter Dibeli Erick Thohir, Ini Komentar Zanetti
SBY Dapat World Statesman Award, Beri 4 Janji
Berita terkait
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya
56 hari lalu
Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan
23 Februari 2024
Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala
9 Februari 2024
Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras
Baca SelengkapnyaBamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila
25 Januari 2024
Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan
25 Januari 2024
Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Baca SelengkapnyaLambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya
17 Januari 2024
Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaMahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi
14 Januari 2024
Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaFSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi
1 Januari 2024
Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.
Baca SelengkapnyaMakna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
18 Desember 2023
Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila
13 Desember 2023
Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah
Baca Selengkapnya