Para pekerja Freeport berkumpul dekat lokasi terowongan yang atapnya longsor di Mimika, Papua, (15/5). 10 pekerja ditemukan selamat, 4 tewas, dan 27 pekerja lainnya belum diketahui nasibnya. AP
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi SUmber Daya dan Mineral, Susilo Siswoutomo mengatakan, dugaan awal peristiwa Freeport diduga hanyalah musibah. "Terowongannya kan berkilo-kilo meter dan sudah dipakai 10-15 tahun," kata Susilo.
Menurut dia, kejadian ini merupakan fenomena musibah. "Di terowongan banyak air menetes sehingga basah. Dindinganya kan kapuk yang keras mungkin ada goncangan," ujarnya saat ditemui di press room, 27 Mei 2013.
Ia mengatakan, pada kunjungannya ke Freeport Kamis kemarin, ia meneulusri hingga ke dalam. "Nanti saya berikan skemanya agar tahu persis kejadiannya gimana agar tidak ada missunderstanding," kata Susilo.
Menurut Susilo, korban merupakan pekerja tambang, tidak ada pegawai pemerintah daerah. Sementara ini, hukuman belum diputuskan. "Tunggu saja hasil investigasi," ujar SUsilo.
"Jangan berandai-andai dulu. Yang terpenting sekarang fokus penyelamatan selesai. Kami sudah bentuk Tim Investigasi Independen untuk mengecek," kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam konferensi pers di kantornya, Rabu pekan lalu, 22 Mei 2013.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).