Samad: Keterangan Sri Mulyani Bisa Bongkar Century

Reporter

Minggu, 26 Mei 2013 18:57 WIB

Corruption Eradication Commission (KPK) chief Abraham Samad. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menyatakan bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan yang bisa membuka tabir penyidikan kasus pengucuran dana pada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun. Selain keterangan, Direktur Bank Dunia ini juga menyerahkan sejumlah dokumen baru.

"Kabar yang menggembirakan itu karena keterangan Sri Mulyani yang diberikan di Amerika pada penyidik adalah keterangan yang tidak pernah diberikan sebelumnya. Dan keterangan ini bsa membuka peluang terbongkarnya kasus century," Samad pada wartawan di sela acara Lokakarya Jurnalis Anti Korupsi, Jumat, 25 Mei 2013.

Keterangan Sri Mulyani ini akan bernilai sempurna, kata Samad, jika didukung oleh keterangan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya yang sebelumnya sudah menjadi tersangka dalam kasus ini.

Selain keterangan, Sri Mulyani juga menyerahkan sejumlah dokumen penting. "Ya ada dokumen-dokumen juga yang sebelumnya belum pernah diserahkan," jelas Samad.

Sementara itu, soal anggota Tim Pengawas Century yang menyatakan bahwa keterangan Sri Mulyani biasa saja, Samad tidak sependapat. "Enggak. Yang diberikan di Amerika. Keterangan yang diberikan Sri Mulyani di Amerika adalah keterangan yang tidak pernah diberikan sebelumnya," katanya meyakinkan.

Tapi ia menghargai komentar Timwas. "Saya pikir wajar saja orang mau berpendapat lain. Kita hargailah," katanya.

Sementara itu, Samad selanjutnya mengklarifikasi, bahwa tim KPK tidak datang untuk memenuhi panggilan Timwas di DPR karena memang terbentur kode etik, bukan karena tidak siap. "Jadi begini, alasan KPK tidak datang karena Timwas memanggil juga orang-orang dari BI. Dan orang-orang itu punya potensi di kemudian hari kita periksa. Jadi kita tidak boleh ada kode etik, kita tidak boleh ketemu dengan orang yang akan kita periksa. Sebenarnya itu," katanya.

Yang dikhawatirkan Samad lagi, adalah Timwas mengkonfrontir KPK dan BI. "(Karena itu) Seandainya Timwas kemarin hanya memanggil KPK saja, tidak diisertai dengan pejabat-pejabat BI yang hadir, maka KPK akan datang," katanya.

Selain Sri Mulyani, Samad menambahkan, ada satu lagi saksi yang akan diperiksa. Yakni seorang pejabat BI yang sedang kuliah di Australia. "Minggu depan depan mungkin penyidik berangkat," katanya.

KPK mengumumkan penetapan Budi Mulya dan Siti Chalimah Fadjrijah, Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengawasan, sebagai tersangka pada 20 November silam. Mereka disangka menyalahgunakan wewenang dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century tahun 2008.

Modusnya adalah mengubah syarat Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) penerima FPJP dari minimal 8 persen menjadi 2,35 persen. Jadi CAR Century yang rendah mendapat dana bantuan Rp 502,07 miliar.

Untuk memperdalam kasus ini, KPK memeriksa Sri Mulyani Indrawati secara intensif pada 30 April hingga 2 Juni kemarin di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat. Dana beberapa pejabat BI yang juga merupakan saksi dan tersebar di berbagai belahan dunia.

FEBRIANA FIRDAUS

Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Ini 32 Anggota DPRD DKI Interpelator Jokowi

Lepas Empat Istrinya, Eyang Subur Tak Perlu Cerai

Lepas Empat Istrinya, Ini Perasaan Eyang Subur

Neymar Sudah Jadi Milik Barcelona

Berita terkait

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

56 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

57 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Tiga Mantan Pimpinan KPK Minta Penyidik Tahan Firli Bahuri, Begini Jawaban Polri

5 Maret 2024

Tiga Mantan Pimpinan KPK Minta Penyidik Tahan Firli Bahuri, Begini Jawaban Polri

Penyidik masih memproses kasus Firli Bahuri untuk memenuhi berkas sesuai petunjuk jaksa penuntut umum dari Kejati DKI Jakarta atau P-19.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Desak Polda Metro Jaya Segera Tahan Firli Bahuri, Begini Kata Novel Baswedan, Abraham Samad, IM57+, ICW

3 Maret 2024

Aktivis Antikorupsi Desak Polda Metro Jaya Segera Tahan Firli Bahuri, Begini Kata Novel Baswedan, Abraham Samad, IM57+, ICW

Setelah jadi tersangka kasus pemerasan, Firli Bahuri tak kunjung ditahan Polda Metro Jaya. Aktivis antikorupsi bereaksi keras. Ini kata Novel Baswedan

Baca Selengkapnya

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, PBHI: Ancam Profesionalisme Penyidik

2 Maret 2024

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, PBHI: Ancam Profesionalisme Penyidik

PBHI menilai tidak ditahannya eks Ketua KPK Firli Bahuri merupakan ancaman bagi profesionalisme penyidik dalam memeriksa perkara.

Baca Selengkapnya

Tiga Mantan Pimpinan KPK Ungkap Alasan Hukum Bahwa Polisi Sudah Seharusnya Menahan Firli Bahuri

1 Maret 2024

Tiga Mantan Pimpinan KPK Ungkap Alasan Hukum Bahwa Polisi Sudah Seharusnya Menahan Firli Bahuri

Tiga mantan pimpinan KPK menjelaskan alasan hukum bahwa polisi sudah seharusnya menahan Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, Abraham Samad: Kalau Masyarakat Biasa Cepat-cepat ditahan

1 Maret 2024

Polisi Tak Kunjung Menahan Firli Bahuri, Abraham Samad: Kalau Masyarakat Biasa Cepat-cepat ditahan

Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengatakan tidak ditahannya Firli Bahuri oleh polisi akan memunculkan keresahan di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Minta Kapolri Segera Tahan Firli Bahuri: Saya Duga Kasus Korupsinya Banyak

1 Maret 2024

Novel Baswedan Minta Kapolri Segera Tahan Firli Bahuri: Saya Duga Kasus Korupsinya Banyak

Novel Baswedan meminta Kapolri Jenderak Listyo Sigit Prabowo segera menahan Firli Bahuri karena diduga punya banyak kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Minta Kapolri Segera Menahan Firli Bahuri, Abraham Samad: Kejahatan paling Sadis

1 Maret 2024

Minta Kapolri Segera Menahan Firli Bahuri, Abraham Samad: Kejahatan paling Sadis

Abraham Samad bersama Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menyurati Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan meminta polisi segera menahan Firli Bahuri

Baca Selengkapnya

ICW, Abraham Samad, dkk akan Surati Kapolri Hari Ini, Minta Firli Bahuri Ditahan

1 Maret 2024

ICW, Abraham Samad, dkk akan Surati Kapolri Hari Ini, Minta Firli Bahuri Ditahan

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menilai penanganan kasus bekas Ketua KPK Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya lambat.

Baca Selengkapnya