TEMPO.CO, Jakarta -Profesor bidang filsafat, Frans Magnis Suseno, menganggap sudah menjadi kewajiban bagi Dipo Alam selaku sekretaris kabinet untuk membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Adalah hak Pak Dipo Alam untuk memberikan pendapat, apalagi beliau wajib membela presiden," kata Frans Magnis melalui pesan singkatnya kepada Tempo, Selasa, 21 Mei 2013.
Sekretaris Negara Dipo Alam mengomentari protes yang disampaikan Franz Magnis atas penghargaan World Statesman Award yang bakal diterima SBY dari Appeal of Conscience Foundation (ACF). "Jadi kata-kata Pak Magniz itu, maaf kata ya, dia matanya dangkal," kata Dipo di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2013. "Melihat Indonesia seolah-olah yang hanya ada di TV dengan adanya konflik-konflik begitu."
Frans Magnis melalui surat keberatannya memprotes pemberian penghargaan dari lembaga yang berasal dari New York, Amerika Serikat itu dengan dua pertimbangan. Pertama, menurut Franz Magnis, SBY selama 8,5 tahun kepemimpinannya tidak pernah menyatakan kepada rakyat Indonesia untuk menghormati minoritas. Kedua, SBY tidak pernah melindungi kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras.
Menurut Frans Magnis, yang terpenting bagi Indonesia adalah mengakui terhadap identitas dan keutuhan kelompok minoritas. BIla penghargaan tetap diberikan kepada SBY, Franz Magnis menganggap hal tersebut mendiskreditkan klaim lembaga ACF yang menyebut diri, organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan.
ISMI DAMAYANTI
Topik Terhangat
Kisruh KJS | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
DUNIA Terpopuler
Tornado Susulan, Pemerintah Segera Evakuasi Warga
10 WNI Selamat dari Amukan Tornado di Oklahoma
Rekaman Paus Berdoa Usir Setan Dibantah Vatikan
Berita terkait
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution
3 hari lalu
Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.
Baca SelengkapnyaDipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi
3 hari lalu
Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
3 hari lalu
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.
Baca SelengkapnyaIOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
5 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaInovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024
8 hari lalu
Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.
Baca SelengkapnyaWartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow
8 hari lalu
Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow
Baca Selengkapnya13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival
12 hari lalu
Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival
Baca SelengkapnyaMengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI
13 hari lalu
Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria
13 hari lalu
Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.
Baca SelengkapnyaTak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?
14 hari lalu
Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?
Baca Selengkapnya