Mega-Hasyim Siapkan Ahmad Ali dan Mangku Pastika

Reporter

Editor

Kamis, 16 September 2004 22:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim kampannye Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi secara serius sedang mempersiapkan dua nama untuk duduk dalam kabinet mereka jika pasangan ini terpilih dalam pemilu presiden 20 September nanti. Kedua nama itu bakal dijadikan ujung tombak dalam penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. "Mereka adalah Ahmad Ali (Komnas HAM) untuk posisi Jaksa Agung dan I Gede Mangku Pastika (Kapoda Bali) untuk posisi Kapolri. Kita sedang menunggu reaksi dari masyarakat terhadap kedua nama tersebut," jelas Tim Sukses Mega-Hasyim, Gayus Luumbun kepada Tempo, Kamis (16/9). Sejauh ini, dijelaskan Gayus reaksi publik terhadap kedua nama itu cukup positif dan segala masukan atas keduannya sudah disampaikan ke pasangan Megaw-Hasyim. Dia berharap, keduanya tidak hanya mampu menangani kasus-kasus korupsi tapi juga kasus-kasus yang berkaitan dengan kolusi dan nepotisme. Gayus tidak membantah selama tiga tahun memerintah Megawati proses penegakan hukum dan pemberantasan korupsi lemah. Karenanya, menempatkan orang-orang terbaik dan profesional menjadi priorotas pemerintahan Megawati ?Hasyim Muzadi nantinya. Menurut Gayus, program pemberantasan korupsi, kolusi dan juga nepotisme akan menjadi program utama pemerintahan Mega-Hasyim. Langkah konkrit mewujudkan itu akan dibuktikan dalam 100 hari memerintah dengan cara melakukan evaluasi dalam bidang penegakkan hukum. Selain menempatkan orang-orang pilihan seperti Ahmad Ali dan Pastika, Mega-Hasyim dalam 100 hari memerintah akan meninjau ulang struktur dan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disahkan melalui keputusan presiden (Keppres). "Artinya dari sisi kinerja kelembagaan sduahkah lembaga ini cukup baik dalam upaya memberatas korupsi atau tidak," ujar Gayus. Selain itu, Mega-Hasyim juga merencanakan bakal merekrut personil yang kredibel dibidang hukum. Selain untuk posisi Jaksa Agung dan Kapolri, posisi lain yang bakal menempati jabatan hasil rekrutmen adalah Ketua Mahkamah Agung dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Menkeh HAM). Untuk mendukung program jangka pendek dan panjang pemberantasan korupsi, Mega-Hasyim, menurut Gayus, akan mengajak masyarakat secara aktif memerangi pemberantasan KKN. Caranya dengan memberikian informasi dan jika perlu melindungi pemberi informasi tersebut . Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga bakal diprioritaskan di lembaga-lembaga ekonomi. Sebab sejauh ini kesan pemberantasan korupsi hanya muncul di lembaga-lembaga pemerintahan sementara kalangan ekonom, pengusaha dan konglomerat terabaikan. Gayus juga mengingatkan, posisi pemerintah saat ini bebas dari upaya intervensi terhadap lembaga yudikatif. Sebab, menurut dia, yang dilakukan pemerintah sebatas memeriksa dan menyelidiki, sedangkan eksekusinya sepenuhnya menjadi kewenangan lembaga peradilan. "Seperti dalam kasus Tempo muncul kesan ini kesalahan pemeritah. Itu sama sekali tidak benar karena tidak mungkin Ibu Mega melakukan intervensi terhadap lembaga peradilan kita. Apapun keputusannya pasti lepas dari intervensi pemerintah," papar Gayus. Ecep S. Yasa - Tempo

Berita terkait

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

15 Mei 2023

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

Baik Erdogan maupun pesaingnya Kemal Kilicdaroglu tidak mampu menyapu ambang 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua Pemilu Turki.

Baca Selengkapnya

Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

27 September 2022

Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

Syekh Yusuf Al Qaradawi, ulama dan cendekiawan Mesir itu wafat pada Senin, 26 September 2022. Ia pernah datang ke kantor PBNU, ini pesannya.

Baca Selengkapnya

Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

27 Maret 2022

Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

Puncak Harlah PPP ke-49 digelar bersamaan dengan haul Hasyim Muzadi ke-5 di Pesantren Al-Hikam, Malang.

Baca Selengkapnya

5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

19 Maret 2022

5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

KH Hasyim Muzadi meninggal pada 16 Maret 2017, di usia 73 tahun. Sebelum berpulang ia menunjuk lokasi makamnya.

Baca Selengkapnya

Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

11 Oktober 2021

Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

GP Ansor mengharapkan Ketua Umum PBNU yang terpilih nanti merupakan sosok muda.

Baca Selengkapnya

Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

4 Juli 2021

Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

Mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi, pernah mewanti-wanti agar masyarakat tidak mempercayai ramalan karena menyesatkan

Baca Selengkapnya

Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

19 Desember 2019

Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

KH Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi atau sering disapa Gus Hilman, tewas karena kecelakaan. Diduga pengemudi ngantuk. Brikut tanda pengemudi ngantuk.

Baca Selengkapnya

Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

19 Desember 2019

Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

Putra KH Hasyim Muzadi, Gus Hilman, kecelakaan di tol Pandaan-Malang karena supir mengantuk. Berikut tips mengatasi kantuk saat berkendara.

Baca Selengkapnya