Penerima Uang Aiptu Labora Sitorus Ikut Diusut

Reporter

Kamis, 16 Mei 2013 16:33 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, menegaskan, penyidik akan mengusut secara tuntas aliran rekening mencurigakan terkait Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus serta semua penerima aliran duit tersebut. Dia mengatakan siapa pun akan ditindak jika terbukti bersalah.

"Semua berdasarkan fakta, antara lain transaksinya seperti apa. Kalau faktanya dalam hubungan apa, kegiatan apa, kalau bisa diterapkan (pidana ikut serta). Siapa pun pasti akan ditindak," kata Arief di kantornya, Kamis, 16 Mei 2013.

Akhir Maret lalu, PPATK menyampaikan transaksi mencurigakan terkait Sitorus yang mencapai Rp 1,5 triliun. Di saat bersamaan, Polda Papua sedang mengusut dugaan pembalakan liar dan penyelundupan bahan bakar minyak bersubsidi, yang belakangan diketahui berkaitan dengan Labora Sitorus. Anggota Polres Raja Ampat, Papua, ini kemudian dijadikan tersangka dalam dua tindak pidana tersebut.

Menurut Arief, dari pidana asal tersebut kemudian dikembangkan pengusutan ke arah arah pencucian uang. Untuk sementara, kata Arief, ditemukan ribuan transaksi mencurigakan di dalam 60 rekening berafiliasi dengan Labora Sitorus dalam kurun waktu 2007-2012. Dua rekening tercatat atas nama Sitorus. Selebihnya tercatat atas nama keluarga dan kolega di perusahaan dia.

Arief mengatakan banyak perusahaan yang berkaitan dengan Sitorus, dua di antaranya adalah PT Seno Adiwijaya, bergerak di bidang bahan bakar minyak, dan PT Road Dua, eksportir kayu. Pada PT Seno Adiwijaya, tercatat seorang pengurusnya bernama Jimmy Lagesang. Sedangkan di PT Road Dua terdapat nama Efendy. Di beberapa perusahaan lainnya, kata dia, pernah tercatat nama Sitorus sebagai komisaris.

Dia mengatakan di dalam transaksi mencurigakan temuan PPATK, lebih banyak menggunakan rekening perusahaan, bukan rekening atas nama Sitorus. Adapun transaksi atas nama Sitorus, pihak bank tidak dapat melaporkan begitu saja datanya karena Sitorus mencatatkan dirinya sebagai swasta, sehingga bank berkewajiban melindungi kerahasiaan nasabahnya.

Arief mengatakan tim Money Laundry Bareskrim sedang menganalisis transaksi mencurigakan tersebut. "Nanti kami akan buka, kemana saja (mengalir)? Nanti kami lihat," kata Arief.

Adapun pidana asal Sitorus, pembalakan liar dan penyelundupan BBM, Arief mengatakan sedang diusut Polda Papua bersama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim. "Perusahaan tersebut legal. Izinnya ada. Tetapi apa kegiatannya legal atau tidak, saya belum tahu. Kegiatannya ini yang sekarang sedang disidik, apa legal atau tidak?," kata dia.

RUSMAN PARAQBUEQ


Topik Terhangat:

PKS Vs KPK
E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh


Baca Juga:


KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS

Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja

Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah

Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna

Indoguna Akui Setor Uang ke PKS

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

13 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

14 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

14 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

15 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

15 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya