TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Indra mengatakan tak mengenal Ahmad Fathanah yang telah menyeret petinggi PKS dalam kasus suap impor daging sapi. Menurut Indra, Fathanah hanya memanfaatkan kenalannya di PKS untuk memuluskan kepentingannya sendiri. "Kami tidak tahu motif pastinya," kata Indra.
Indra sempat mengira-ngira terkait motif Fathanah. "Entah ingin menghancurkan citra PKS atau ada motif lain," kata Indra saat dihubungi Kamis 9 Mei 2013. Indra hanya menegaskan Fathanah bukan siapa-siapa di partainya, tapi membuat nama PKS selalu dibawa-bawa, termasuk nama petingginya.
Beberapa petinggi PKS terseret dalam kasus suap impor daging sapi yang melibatkan Fathanah, baik sebagai tersangka maupun sebagai saksi. Mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekjen PKS Taufik Ridho pun sempat dipanggil KPK pada Maret lalu.
Hari ini, KPK memanggil Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin untuk memberi keterangan terkait kasus Luthfi. Senin pekan depan, KPK pun memanggil Presiden PKS Anis Matta untuk bersaksi dalam kasus Fathanah.
Indra pun mengaku tak pernah bertemu dengan Fathanah. Ia mengatakan hanya mengetahui Fathanah dari cerita Luthfi. "Pak Luthfi bilang, Fathanah adalah teman sekolahnya saat di Arab," kata Indra. Menurut Indra, hal tersebut menunjukkan keterkaitan Fathanah hanya sebagai pribadi dengan salah satu kader PKS, bukan dengan partai.
Ahmad Fathanah ditangkap oleh KPK pada 29 Januari 2013 lalu di Hotel Le Meridien. Penangkapan Fathanah, juga dua orang petinggi PT. Indoguna menyeret Luthfi sebagai tersangka. Menurut KPK, Luthfi terbukti menerima suap dari perusahaan importir daging tersebut terkait izin impor daging sapi.
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
