Dirgantara Indonesia Kembangkan Pesawat Regiopro

Reporter

Jumat, 3 Mei 2013 22:24 WIB

TNI AL memesan 5 unit pesawat CN 235 untuk patroli maritim kepada PT DIrgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung – PT Dirgantara Indonesia (Persero) meneken kerjasama dengan PT Regio Aviasi Indonesia untuk mengembangkan pesawat terbang turbotrop modern berkapasitas 70-90 orang penumpang bernama Regioprop, di kantor PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jumat, 3 Mei 2013.

Direktur Utama PT Regio Aviasi Indonesia Agung Nugroho mengatakan, kerjasama tersebut bertujuan untuk mengembalikan kejayaan PT DI sebagai pembuat pesawat terbang dari ujung sampai ujung mulai dari desain hingga pemasaran. Selain itu untuk memberdayakan industri pesawat terbang asli produk Indonesia. “PT Regio Aviasi Indonesia disini posisinya sebagai sponsor dan marketing sementara PT DI sebagai strategi partner dan main contractor,” katanya pada Tempo, Jumat, 3 Mei 2013.

PT Dirgantara Indonesia berfungsi sebagai strategi partner dan main contractor untuk menangani program sejak awal, perancangan, sertifikasi sampai dengan pembuatan pesawat serta serial dan melakukan pemasaran bersama. Sementara PT Regio Aviasi Indonesia sebagai sponsor, marketing dan pengembangan program.

Program pengembangan akan dilakukan terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah pleminary design dan feasibility study, yang akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun untuk definisiawal pesawat dan menyerap keinginan atau persyaratan customer. Tahap kedua, full scale development atau pengembangan skala penuh, terdiri dari detail design, prototype manufacturing dan sertifikasi. Tahap tersebut berlangsung sekitar empat tahun terhitung mulai 2014-2017 untuk mendapatkan sertifikasi nasional Kementrian Perhubungan. “Semoga di tahun 2018 sertifikasi turun dan bisa berlanjut ke tahap tiga yaitu serial production, penjualan dan layanan purna jual,” katanya.

Program yang ditargetkan rampung dalam lima tahun itu akan memanfaatkan pengalaman rancang bangun anak bangsa dalam mengembangkan pesawat terbang sejak 1979 – 1982 (CN35) dan 1989 – 1996 (N250), yang disesuaikan dengan tantangan kebutuhan pesawat di masa depan, akan transportasi dengan efisiensi dan keekonomian yang lebih baik, kenyamanan penumpang dan keandalan yang lebih tinggi serta ramah lingkungan.

Selain itu, program tersebut juga dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan pasar di sektor pesawat regional (regional aircraft) pada kurun waktu 2018-2037 dan untuk mengambalikan kemampuan rancang bangun pesawat terbang di Indonesia. “Indonesia punya potensi untuk mengembangkan industri pesawat di Negara sendiri. Baiknya ya bangsa ini membuat pesawat untuk bangsanya sendiri untuk kebangkitan dirgantara nasional,” ujarnya.

Oleh karena itu, program tersebut juga merupakan satu wadah untuk meneruskan cita-cita yang telah dirintis oleh PT DI dalam mengembangkan pesawat terbang secara bertahap, baik dari segi kapasitas, daya jangkau dan kandungan teknologi. Seperti program-program PTDI seperti NC212, CN235, N250, dan N2130 yang telah dikembangkan sebelumnya.

RISANTI

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

54 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

11 Maret 2024

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

8 Maret 2024

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya