Polisi berjaga usai melakukan penggerebekan di sebuah rumah terduga pelaku teroris di Jalan Bangka II F, Kemang, Jakarta, Jumat (3/5). Dari hasil penggerebekan disita sejumlah bom rakitan yang diduga bom tersebut akan diledakan di kedutaan besar Myanmar. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menduga dua orang yang ditangkap tadi pagi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat adalah perakit bom. "Keduanya diduga berperan sebagai perakit bom," ujar Kasat Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan lewat pesan singkat, Jumat, 3 Mei 2013.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, keduanya ditangkap dengan barang bukti lima buah bom pipa dalam sebuah tas ransel.
Di kediamannya, polisi mengamankan sejumlah barang yang diduga sebagai bom pipa. Petugas Polsek Mampang yang enggan disebut namanya mengatakan setidaknya ada lima bungkusan yang diamankan oleh petugas Densus 88 Mabes Polri. Menurut keterangan petugas tersebut, polisi juga menciduk dua orang lelaki, seorang wanita, dan seorang anak kecil dari rumah itu.
Jaenal tinggal di rumah kecil di Jalan Bangka II F, Pela Mampang, Mampang Prapatan. Ia tinggal bersama istri dan anaknya yang masih berumur satu bulan. Ia baru tinggal sebulan di kawasan itu, tak banyak warga yang mengenalnya.
Dia beraktivitas sehari-hari membuka usaha isi ulang air mineral galon di rumah tersebut. Menurut warga, usaha itu juga dilakukan oleh pengontrak rumah bercat merah itu. "Sudah ada empat pengontrak selama setahun terakhir, ini yang paling tertutup ke warga," ujar Mardani, 48 tahun, tetangga korban.