TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah berencana menaikkan jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) dari 15 kilogram per rumah tangga sasaran menjadi 20 kilogram. “Dalam musyawarah perencanaan pembangunan nasional di Jakarta, pemerintah pusat mewacanakan penambahan jumlah raskin,” ujar Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Hadi Rudyatmo, Rabu 1 Mei 2013. Dia mengatakan, rencana perubahan jatah raskin itu akan dilakukan mulai 2014.
Hadi mengatakan, pemerintah akan mengawasi agar penerima raskin tepat sasaran. Sebab kenaikan jumlah raskin yang diterima terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. “Saya berharap tidak ada lagi bagito (bagi roto atau bagi rata). Raskin benar-benar untuk mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Dia berencana mengumpulkan perangkat pemerintahan dari camat hingga rukun tetangga, untuk memastikan tak ada lagi praktik membagi raskin secara merata. Berdasarkan data BPS, saat ini penerima raskin di Surakarta tercatat 29.043 rumah tangga sasaran.
Kepala Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional III Surakarta Edhy Rizwan mengaku belum mendapat informasi ihwal kenaikan jumlah raskin dari 15 kilogram menjadi 20 kilogram per bulan. Menurutnya informasi yang beredar justru akan ada raskin ke-13, 14, 15, dan 16 di 2013. “Tapi raskin tambahan juga belum jelas waktunya. Kami masih menunggu keputusan pemerintah,” ujarnya. Dia mengatakan cadangan beras Bulog mencukupi jika ada raskin tambahan.
Begitu juga semisal raskin menjadi 20 kilogram per bulan, dia memastikan mampu memenuhi kebutuhan. “Asalkan jumlah penerimanya tidak melonjak drastis,” katanya. Saat ini cadangan beras Bulog sebanyak 51 ribu ton atau cukup hingga delapan bulan ke depan. Penerima raskin di eks-Karesidenan Surakarta sebanyak 444 ribu rumah tangga sasaran dan tiap bulan disalurkan 6.660 ton.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo
2 hari lalu
Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.
Baca SelengkapnyaGibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang
3 hari lalu
Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
8 hari lalu
Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.
Baca SelengkapnyaPeriode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo
10 hari lalu
Kota Solo menjadi surga kuliner bagi pengunjung yang tengah berlibur di kota ini, termasuk libur Lebaran.
Baca Selengkapnya7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau
33 hari lalu
Jika Anda pergi ke Solo, ada beberapa pilihan hotel dekat dari Stasiun Solo Balapan yang harganya terjangkau dan fasilitas lengkap.
Baca SelengkapnyaJumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5
43 hari lalu
Perolehan kursi PDIP di DPRD Solo pada Pileg kali ini turun jika dibandingkan dengan Pileg 2019, yaitu dari 30 kursi menjadi 20 kursi.
Baca Selengkapnya12 Nama Bursa Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024, Ada Kaesang hingga Mangkunegara X
50 hari lalu
Riset Solo Raya Polling mendapati 12 nama masuk bursa calon Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaBukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis
54 hari lalu
Solo tidak punya gunung dan laut, tapi punya heritage, cerita-cerita yang ada di balik itu menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaSaksi PDIP dan NasDem Kota Solo Kompak Ogah Teken Berita Acara Rekapitulasi
55 hari lalu
Saksi PDIP dan NasDem kompak ogah meneken berita acara rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara
56 hari lalu
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Solo, Sabtu malam, 2 Maret 2024, sempat diwarnai interupsi dari saksi PDIP.
Baca Selengkapnya