Kerusuhan Musi Rawas Berlanjut, Dua Polsek Dibakar

Reporter

Selasa, 30 April 2013 15:27 WIB

ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Palembang - Situasi di Kecamatan Rupit, Musi Rawas masih mencekam. Hingga Selasa siang, aparat kepolisian belum dapat meredam amukan masa. Dua kantor polisi, yaitu Kepolisian Sektor Rupit dan Kepolisian Karangdapo, dibakar massa. Peristiwa tersebut merupakan buntut dari aksi unjuk rasa mempertanyakan perkembangan pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

"Dua Polsek dibakar massa. Peristiwa itu menewaskan empat warga setempat," kata juru bicara Polda Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar R. Djarod Padakova, Selasa, 30 April 2013. Empat orang yang tewas itu diterjang peluru aparat yang berusaha meredam amukan massa di depan kantor Kepolisian Rupit, Senin malam lalu.

Mereka yang meninggal dunia adalah Fadil, 40 tahun, dan Son, 35 tahun, dengan luka tembak di rusuk; Suharto, 20 tahun, tertembak di kepala; dan Rinto, 18 tahun, yang juga terkena tembakan. Adapun dari pihak polisi terdata ada lima personelnya yang mengalami luka serius. Mereka adalah Aiptu Fachrudin, Aiptu Barliano, Aiptu Aman Hidayat, Brigpol Ira Herliansyah, dan Briptu Oyon Tornado.

Terkait dengan aksi penembakan, Djarod belum dapat memastikan jenis peluru yang dimuntahkan anak buahnya untuk meredam aksi warga Rupit. Saat ini, tim, kata dia, masih berfokus dalam menghentikan perluasan aksi anarkisme warga. "Yang jelas peristiwa ini berawal dari unjuk rasa dengan membloklade jalan lintas tengah Sumatera. Polisi berusaha membubarkan massa karena mengganggu pengguna jalan," ujar Djarod.

Ahmad Zamhari, salah seorang warga setempat, menjelaskan bahwa situasi di Rupit masih belum normal. Perkantoran di kota kecamatan masih ditutup. Sementara itu, jalan lintas penghubung Kota Lubuk Linggau-Kota Jambi, juga masih ditutup massa. "Masih seperti pagi tadi. Belum ada pembukaan jalan," ujar Zamhari.

Dia menambahkan, di beberapa titik dia melihat ada sejumlah personel dari Brimob dan TNI memberikan pengamanan terhadap aset pemerintah dan swasta. Namun, menurut Zamhari, aparat keamanan tampaknya belum dapat mengendalikan massa. "Kami takut berkembang lebih besar lagi."

PARLIZA HENDRAWAN

Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Tim Polisi Pemburu Susno Dipimpin AKBP

Hindari Jaksa, Susno Dikabarkan Gonta-ganti SIM Card
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya