Eksekusi Susno Semalam, Kajati 'Lempar Handuk'  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 25 April 2013 07:17 WIB

Susno Duadji melambaikan tangan saat akan dibawa ke Polda Jabar di Dago Resor, Bandung, Rabu (24/4). Eksekusi Susno, terpidana kasus penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta ini gagal dilakukan akibat adanya perlindungan dari Polda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Kejaksaan akhirnya menyerah. Hingga Rabu tengah malam, 24 April 2013, mereka gagal mengeksekusi Susno Duadji. Dengan meminta perlindungan Polda Jawa Barat, terpidana kasus penanganan perkara di Mabes Polri dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008 berkukuh emoh diseret ke penjara. Tiga belas jam lebih perjuangan pun sia-sia.

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Didiek Darmanto mengakui instansinya gagal mengeksekusi Susno. Namun, dia emoh berpanjang-panjang menjelaskan kepada wartawan. "Eksekusi dijadwal ulang. Cukup itu saja," ujar dia saat hendak masuk ke dalam mobilnya setelah keluar dari gedung kantor Kepala Polda, Kamis dinihari, 25 April 2013.

Asisten Intelijen Kejati DKI, Firdaus D. Wilmar, juga menolak menerangkan. Ia tetap bungkam ketika ditanya apakah Kejaksaan akan mengulang upaya eksekusi Susno besok atau kapan. Firdaus juga tak menjawab saat ditanya apakah rombongan jaksa eksekutor akan langsung kembali ke Jakarta. "Kan, sudah (penjelasannya) tadi sama Pak Kajati. Maaf," kata dia dari dalam mobil.

Sekitar pukul 00.15, iring-iringan mobil tim Kejaksaan mulai beranjak meninggalkan markas Polda. Namun baru sejenak berlalu, konvoi ini terhenti. Pasalnya di dekat gerbang, portal yang menutup pintu tak langsung diangkat polisi jaga. Sementara di mulut gerbang sebelah luar, sebuah mobil Provost Polda diparkir melintang menutupi jalan.

Tak ayal, hambatan ini langsung menyulut emosi beberapa jaksa yang ada di mobil paling depan. Tampaknya mereka juga telanjur "gondok" setelah gagal mengeksekusi Susno. Cekcok antara jaksa dan polisi pun terjadi.

"Coba kalian lihat, kami datang dan hendak keluar dengan baik-baik, sekarang malah dihalangi. Mereka pikir bisa membawa Susno. Kantor apa ini seperti ini," kata seorang jaksa dari Kejati Jakarta yang bernama Rahmat. Dia sempat turun dari mobil dan berbicara kepada wartawan.

Tak berapa lama, salah satu polisi kemudian mengangkat portal. Sementara polisi lainnya memindahkan mobil Provost yang semula menghalangi di mulut gerbang. Tak lama, rombongan mobil jaksa pun langsung tancap gas ke jalan raya menuju arah barat.

ERICK P. HARDI


Topik Terhangat:
Caleg
| Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita Terpopuler:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM

Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang

Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung

Bayern Hancurkan Barcelona 4-0

Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono

Berita terkait

Perjalanan Karier Susno Duadji, Dari Kabareskrim Hingga Timnas AMIN

29 November 2023

Perjalanan Karier Susno Duadji, Dari Kabareskrim Hingga Timnas AMIN

Susno Duadji, kini Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Hukum Nasional disingkat THN Timnas AMIN dari Koalisi Perubahan di ajang kontestasi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

7 November 2023

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

Warga di Kampung Gunung, RT 002 RW 014, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, bentrok dengan aparat pada Selasa siang, 7 November 2023.

Baca Selengkapnya

Puluhan eks Narapidana Kembali Nyaleg di Pemilu 2024, Pakar Hukum: Bentuk Kegagalan Kaderisasi Parpol

30 Agustus 2023

Puluhan eks Narapidana Kembali Nyaleg di Pemilu 2024, Pakar Hukum: Bentuk Kegagalan Kaderisasi Parpol

Seharusnya parpol memilih sosok tersebut untuk maju dalam Pileg 2024, bukan sosok yang pernah memiliki rekam jejak kelam seperti eks narapidana.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

27 Agustus 2023

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

Sebanyak 15 mantan narapidana kasus korupsi masuk ke DCS DPR dan DPD RI untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu 2024, Lima Orang Mantan Pejabat Polri Gabung Partai Politik

2 Mei 2023

Jelang Pemilu 2024, Lima Orang Mantan Pejabat Polri Gabung Partai Politik

Baru-baru ini, sejumlah mantan pejabat polri bergabung dengan partai politik. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Daftar Caleg PKB, Susno Duadji Cerita 3 Kali Ditangkap Anak Buahnya saat Menjabat Kabareskrim

21 Maret 2023

Daftar Caleg PKB, Susno Duadji Cerita 3 Kali Ditangkap Anak Buahnya saat Menjabat Kabareskrim

Susno Duadji mengklaim dia ditangkap anak buahnya sendiri saat sedang mengusut kasus-kasus besar, termasuk manipulasi pajak Gayus Tambunan.

Baca Selengkapnya

Eks Kabareskrim Susno Duadji Bergabung dengan PKB, Bakal Maju Pileg Dapil Sumsel 1

21 Maret 2023

Eks Kabareskrim Susno Duadji Bergabung dengan PKB, Bakal Maju Pileg Dapil Sumsel 1

Eks Kabareskrim Susno Duadji bergabung dengan PKB dan bakal maju dalam pemilihan legislatif dari daerah pemilihan Sumatera Selatan 1.

Baca Selengkapnya

8 Rekam Jejak Henry Yosodiningrat Kuasa Hukum Teddy Minahasa, Sebelumnya Pengacara di Kasus KM 50

22 Oktober 2022

8 Rekam Jejak Henry Yosodiningrat Kuasa Hukum Teddy Minahasa, Sebelumnya Pengacara di Kasus KM 50

Henry Yosodiningrat menjadi kuasa hukum Teddy Minahasa, berikut beberapa fakta tentang berbagai kasus yang ditanganinya termasuk KM 50.

Baca Selengkapnya

4 Perwira Tinggi Polri Ini Dipecat dan Dicopot dari Jabatannya, Siapa Lagi Selain Ferdy Sambo?

27 Agustus 2022

4 Perwira Tinggi Polri Ini Dipecat dan Dicopot dari Jabatannya, Siapa Lagi Selain Ferdy Sambo?

Terdapat beberapa kasus pelanggaran etik oleh perwira tInggi Polri berakhir pencopotan jabatan, bahkan dipecat. Selain Ferdy Sambo siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya