Dinasti Politik Banten Bentuk Pembajakan Demokrasi

Reporter

Kamis, 25 April 2013 05:49 WIB

Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah. TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Serang- Fenomena pencalonan sejumlah kepala daerah di Banten menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat di tingkat provinsi dan pusat dipandang sebagai bentuk pembajakan demokrasi. Demokrasi langsung yang diharapkan bisa terjadi, telah dirusak oleh elit-elit politik dan penguasa yang ada saat ini.

Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Idi Dimyati mengatakan, partai politik harus lebih bertanggung jawab dalam hal ini. "Efek yang terjadi yaitu tidak adanya checks and balances kepada kekuasaan," kata Idi Dimyati Rabu, 24 April 2013. (Lihat: Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD)

Menurut Idi Dimyati, rekrutmen yang dilakukan partai politik saat ini tidak melihat kapabilitas calon yang didudukannya di legislatif. Namun lebih memilih, sosok yang didudukanya memiliki kemampuan keuangan dan bisa menang dalam Pemilu. "Sehingga saat caleg tersebut menjadi anggota legislatif, dia akan berupaya untuk mendapatkan uang, untuk keberlangsungan mempertahankan partai dan pribadi Celeg itu sendiri," katanya. (Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik)

Menurut Idi, fenomena pencalonan sejumlah keluarga pejabat atau penguasa sebagai calon anggota legislatif pusat dan daerah serta DPD bukan fenomena yang aneh. Kerena fenomena tersebut telah terjadi sejak jaman dulu. "Untuk melanggengkan kekuasaan, secara manusiawi akan menempatkan orang-orang terdekatnya diposisi yang bisa mendukung dan menjaga kekuasaanya," ujar Idi.

Sementara itu, Wakil Sekertaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten Siti Muflikhah mengatakan, adanya fenomena pencalonan sejumlah keluarga pejabat atau penguasa sebagai calon anggota legislatif pusat dan daerah serta DPD, menurut dia sah-sah saja dilakukan. "Namun saat ini tergantung masyarakat, memilih atau tidak terhadap calon dari keluarga penguasa tersebut," ujar Siti Muflikhah.

Menurut dia, setiap partai memiliki prinsip yang berbeda-beda, namun untuk PPP lebih melihat sosok dari kader, dari loyalitas anggotanya, dan ketokohanya, ektabilitas. "Setiap partai membutuhkan tokoh yang ektabilitasnya tinggi, apalagi kalau tokoh tersebut memiliki uang untuk memenuhi cost politik," katanya.

Ketua Pokja Pendaftaran DPD, DPRD KPU Provinsi Banten Agus Supriatna mengatakan, masih melakukan ferivikasi berkas setiap calon. Dari temuan sementara, masih ada calon yang foto copy ijazahnya yang belum legalisir, belum adanya surat keterangan kesehatan. "Memang ada beberapa calon yang belum melengkapi berkas, dan kekurangan itu akan kami sampaikan kepada partainya," ujar Agus.

Menurut Agus, agenda penyampaian pemberitahuan kepada partai itu telah dijadwalkan pada 7- 8 Mei 2013. Setelah itu, pada 9 Mei - 22 Mei 2013, setiap celeg melalui partainya wajib melengkapi berkas dokumen yang kurang tersebut. "Sampai dengan 6 Mei kami masih terus melakukan verifikasi berkas-berkas Caleg dan DPD," kata Agus.

Sebelumnya, sejumlah anak dan menantu kepala daerah di Banten serta suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Hikmat Tomet, beramai-ramai mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat di tingkat provinsi dan pusat. Ada anak Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, dan anak Walikota Tangerang Wahidin Halim.

WASI'UL ULUM


Topik Terhangat:

#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya


Baca juga:

Gubernur Atut Anggap Dinasti Kekuasaan Sebagai Anugerah
Tertipu, Konsumen Ini Malah Ditangkap Polisi
Dahlan Dukung Jalan Layang Casablanca Diaudit
Rumah Bocor, Istri Mantan Gubernur Ngadu ke Ahok

Berita terkait

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

1 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

12 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

33 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

39 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

40 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

41 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

41 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

42 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

42 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

43 hari lalu

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya

Baca Selengkapnya