Kapolwil Solo Sinyalir Ada yang Tunggangi Konflik Internal Keraton

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2004 17:50 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Kapolwil Surakarta Kombes Polisi Abdul Madjid mensinyalir ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan konflik perebutan kekuasaan di Keraton Surakarta untuk memancing kekacauan di Kota Solo. Hal itu ditegaskan Kapolwil setelah pihaknya menganalisa dan menyelidiki pihak-pihak yang selama ini bereaksi atas konflik internal keraton tersebut. "Saya melihat perkembangannya makin tidak kondusif. Ada pihak-pihak yang justru mengambil momen ini untuk memicu kekacauan di Kota Solo," papar kepada wartawan Senin (6/9).Kapolwil lantas menunjuk gencarnya komentar-komentar dari orang maupun kelompok tertentu di media massa lokal. "Padahal yang berkomentar itu kan kebanyakan bukan masuk kategori internal kerabat keraton. Lalu kenapa harus mencampuri urusan keluarga keraton," tandas Kapolwil.Disisi lain Kapolwil juga menunjuk munculnya aksi demo oleh belasan orang di depan keraton dengan mengatasnamakan pendukung KGPH Tedjowulan, Senin (6/9) siang. "Padahal setelah kami cek dari pihak Pak Tedjowulan dikatakan dia tidak mengerahkan massa. Ini kan ada pihak tertentu yang sengaja menunggangi konflik keraton ini untuk makin memperuncing," papar Kapolwil. "Apalagi saat saya cek ke Kapolres Solo ternyata ndak ada pemberitahuan demo. Jadi saya patut mempertanyakan apa tujuan mereka," tambahnya.Kapolwil juga meminta kepada semua pihak yang bukan kerabat keraton, sebaiknya tidak memperkeruh konflik dengan memunculkan komentar-komentar. "Biarlah urusan keraton ini diselesaikan sendiri oleh mereka selaku keluarga besar. Ini kan urusan keluarga mereka," katanya.Kapolwil juga menyatakan akan bersikap netral dalam kasus perebutan kekuasaan di Keraton Surakarta ini. Kapolwil mengintruksikan kepada jajarannya untuk tidak memihak KGPH Tedjowulan maupun KGPH Hangabehi. Namun meski bersikap netral, lanjut Kapolwil, polisi selaku aparat keamanan akan mengamankan acara penobatan raja yang dilakukan dua kubu tersebut. "Kami tetap akan mengamankan kedua-duanya. Untuk jumenengan KGPH Hangabehi kita turunkan 300 personil," tambahnya. Direncanakan penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakoe Boewono akan dilakukan 10 September mendatang. Sedangkan penobatan KGPH Tedjowulan sudah dilakukan 30 Agustus lalu. Saat itu Polwil juga menerjunkan 200 personilnya untuk mengamankan acara. Anas Syahirul - Tempo News Room

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

30 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya