TEMPO.CO, Jakarta - TNI mengklaim sudah menindak tentara pelaku kekerasan dengan tegas. “Kami sudah tegas, sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan diproses di pengadilan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jendera; TNI Rukman Ahmad, ketika dihubungi, Senin, 22 April 2013.
Pernyataan Rukman menanggapi laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) yang menyebutkan hingga April tahun ini kekerasan yang dilakukan anggota TNI mencapai 51 kasus. Yati Andriani, Kepala Divisi Advokasi Hukum dan HAM Kontras mengatakan jumlah itu akan meningkat jika tidak ada tindakan yang tegas untuk anggota TNI.
Yati mengatakan hanya kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, penyerangan Markas Polres Ogan Komering Ulu, dan insidden di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung yang berhembus keluar. “Banyak kasus lain yang tidak sampai diketahui media dan masyarakat,” kata Yati. Dia mencontohkan anggota TNI menembak warga sipil jari jarak 100 meter di daerah Tingginambut, Papua.
Ketika ditanya mengenai jumlah kasus kekerasan yang melibatkan anggotanya. Rukman mengaku tidak tahu pasti. Dia mengatakan pelaku kekerasan hanya oknum,. “Jauh lebih banyak personel yang bersikap baik di depan masyarakat.”
SUNDARI
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS
Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda
Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS
Berita terkait
Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring
22 Mei 2017
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.
Baca SelengkapnyaKonflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi
5 Oktober 2016
Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.
Baca SelengkapnyaIni Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua
25 April 2016
Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.
Baca SelengkapnyaBIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015
9 Februari 2016
Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.
Baca SelengkapnyaPenyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan
28 Desember 2015
TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaKenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?
7 September 2015
Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua
4 September 2015
Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.
Baca SelengkapnyaTNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga
28 Agustus 2015
Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika
Baca SelengkapnyaAnak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung
14 Agustus 2015
Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.
Baca SelengkapnyaKSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016
30 Mei 2015
Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.
Baca Selengkapnya