Mahasiswa Unair Demo BHMN

Reporter

Editor

Sabtu, 4 September 2004 18:17 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Acara pelantikan 4.557 mahasiswa baru Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (4/9) siang diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan 20-an mahasiswa berjaket almamater Unair di luar gedung Auditorium Kampus C Unair Kelompok yang menamakan diri sebagai Jaringan Aksi Mahasiswa Universitas Airlangga (JAM Unair) ini menolak penetapan status Unair sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). "Dengan menjadi BHMN, Perguruan Tinggi Negeri melakukan tindakan yang tak beda dengan praktek diskriminasi di masa kolonial Belanda," kata juru bicara aksi Maulana Sumarlin, mahasiswa Fakultas Hukum Unair angkatan 2003. Menurut JAM Unair, akibat penetapan status Unair sebagai BHMN ini, pemerintah tak lagi memberikan subsidi bagi Unair, sehingga pihak kampus membebankan biaya pendidikan yang sangat tinggi kepada mahasiswaSelain berorasi dari luar pagar auditorium, mereka juga membeber spanduk dukungan penolakan status Unair sebagai BHMN. "Penetapan staus Unair sebagai BHMN adalah bentuk pengkhianatan terhadap UUD 1945 bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara," tulis seorang penandatangan dukunganSeusai upacara penerimaan mahasiswa baru, orang perwakilan JAM Unair menemui rektor, para pembantu rektor, dan dekan Unair di ruang pertemuan di belakang panggung auditorium. Saat itu, Rektor Universitas Airlangga Puruhito mengenalkan dirinya dan para stafnya. Kemudian, ketika Maulana baru menyebut dirinya mewakili mahasiswa Unair, para pejabat kampus itu serentak memberondongnya dengan pertanyaan, "Unair mana? Kamu ini berhadapan dengan para rektor, kalau tak mau menunjukkan identitasmu berarti tak menghormati kami." Pejabat kampus lain tak kalah mencecar perwakilan pengunjuk-rasa itu, "Ini pasti bukan mahasiswa Unair!" "Saya dulu juga aktivis," teriak mereka. Dekan Fakultas Hukum Machsoen Ali kemudian melihat seorang peserta aksi yang tak memakai sepatu. Mereka lalu membuat hal itu sebagai alasan untuk mengusir para pengunjuk-rasa meninggalkan auditorium Rektor Unair Puruhito membenarkan tindakan para pejabat kampus mengusir mahasiswa yang dilakukan di depan matanya itu. "Wajar," kata Puruhito. Selain itu, ia menganggap JAM bukan organisasi legal. "Yang eksis itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Selain itu, dengan mengenakan sandal, sopan-santun mereka tak tunduk pada aturan kami," tandasnyaPuruhito juga mengeluhkan sikap para mahasiswa yang melakukan aksi di tengah upacara resmi penerimaan mahasiswa baru. Gagal berdialog dengan petinggi kampus, aktivis JAM Unair kembali menggelar penandatanganan dukungan di jalan menuju Kampus C Unair.Agus Raharjo - Tempo

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

9 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

14 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya