Pemasangan Spanduk Anti Preman Didanai TNI?

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 20 April 2013 08:16 WIB

Ratusan mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta, (27/3). Aksi tersebut sebagai bentuk menolak kekerasan dan aksi premanisme yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta- Spanduk anti premanisme masih terlihat satu dua bertengger di jalan-jalan Yogyakarta. Sebelumnya, setelah tim investigasi TNI Angkatan Darat mengungkapkan pelaku penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan Yogyakarta adalah anggota Kopassus, spanduk anti premanisme itu menyebar di sekujur kota.


Kontan masyarakat menilai dibalik penyebaran spanduk itu adalah TNI. Seorang sumber Tempo menyebut penilaian itu benar adanya. “Masyarakat sipil ini dekat dengan orang-orang Kopassus,” kata sumber yang merupakan anggota organisasi pemuda itu kepada Tempo di Yogyakarta, Kamis 11 April 2013 lalu.


Menurut dia, keterlibatan masyarakat sipil memobilisasi pemasangan spanduk dukungan kepada Kopassus ditengarai karena mereka phobia pada aksi penembakan misterius yang ditengarai melibatkam militer pada era 1980-an. Suasana saat itu mencekam karena petrus memburu para preman.


Seorang sumber lain mengatakan situasi di Yogyakarta saat ini menggambarkan perang antara preman melawan preman. Dia tak menyangka situasinya kacau seperti saat ini. “Kok sampai terjadi seperti ini di kota kecil Yogyakarta,” ujarnya.


Namun, pemasang spanduk menegaskan bahwa tak ada sama sekali keterlibatan TNI dalam aksi tersebut. “Dana dari hasil saweran. Tidak ada dari TNI,” kata Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia(FKPPI), Yogyakarta Adjad Soeharsono saat dihubungi Tempo Ahad 14 April lalu.


Advertising
Advertising

FKPPI, kata dia memasang sebanyak 10 spanduk di sejumlah perempatan. Salah satunya adalah spanduk di kawasan Kridosono berukuran 4 X 6 meter. Menurut Adjad, pemasangan spanduk mendukung TNI dan Polri memberantas preman di Yogyakarta, karena peristiwa Cebongan dianggap merugikan TNI. “Kami putra putrid TNI dan Polri tidak terima TNI dihujat,” ujarnya.


Spanduk bertebaran di pinggir-pinggir jalan sejak Senin, 8 April. Spanduk itu bertuliskan Basmi Preman, I Love Kopassus, Terimakasih Kopassus, dan I Love Polri. Spanduk berukuran 3 X 0,6 meter beberapa diantaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, peremptan Tugu, Pingit, Demak Ijo.


Irwan Cahya Nugraha Gosong dari Face of Yogya mengatakan pihaknya juga ikut memasang spanduk di beberapa titik kota Yogyakarta. Sebelumnya mereka mencopot beberapa spanduk yang dipasang di tempat terlarang."Kami pindahkan ke Kota Baru dan Perempatan Gramedia karena di titik nol hanya boleh dipasang Bendera Merah Putih," kata Irwan.


Ia mengatakan memasang 200 spanduk dukungan terhadap Kopassus dan tolak premanisme di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul sejak Senin, 8 April 2013. Irwan adalah koordinator lapangan Pemuda Yogya Anti-Premanisme, yang melakukan aksi mendukung Kopassus di kawasan Tugu, Minggu, 7 April 2013. Dia mengklaim mendapat dukungan dari masyarakat Yogyakarta.

Adapun soal biaya pembuatan spanduk sebesar Rp 10 juta. Menurut Irwan, dana spanduk beberapa diantaranya berasal dari iuran anggota Jogja Otomotif Community, Paguyuban Motor Yogya. "Ini murni iuran pemuda. Tidak ditunggangi TNI dan Polri. Saya yang bertanggungjawab," kata dia.


Hingga berita ini diturunkan, pihak TNI belum bisa diminta konfirmasi terkait pemasangan spanduk ini.


SHINTA MAHARANI


Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional



Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

9 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

11 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

11 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya