SBY Bantah Yenny Wahid Minta Jabatan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 17 April 2013 22:15 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan struktur formatur baru partai Demokrat di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali, Minggu (31/3). SBY menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi, Syarief Hasan sebagai Ketua Harian Dewan Perwakilan Pusat, dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina Partai. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru, Yenny Wahid, gagal bergabung ke Demokrat lantaran adanya permintaan jabatan dari putri almarhum Abdurrahman Wahid itu.

"Saya harus menyampaikan penjelasan karena beritanya agak simpang-siur," kata Yudhoyono, di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu malam, 17 April 2013. Menurut dia, pemberitaan ihwal permintaan posisi itu dikaitkan dengan pertemuannya dan Yenny. "Dan, seperti biasanya dikaitkan pula dengan politik."

Yudhoyono menjelaskan, beberapa saat yang lalu, didampingi Ani Yudhoyono, ia sempat bertemu dengan Yenny dan ibundanya, Shinta Nuriyah Wahid, di Cikeas, Bogor. Menurut dia, dalam pertemuan di kediaman pribadi Yudhoyono itu berlangsung sangat baik dan penuh kekeluargaan.

Adapun pertemuan membahas pluralisme dan kerukunan antar umat beragama. Selain itu, dibahas juga cerita nostalgia kebersamaan Yudhoyono dengan mendiang Gus Dur. "Sisi-sisi kekeluargaan yang saya bicarakan waktu itu," ujar SBY.

Menurut Yudhoyono, pertemuan juga membicarakan politik masa kini dan masa depan. Ia tak menampik jika pertemuan itu membahas kemungkinan kebersamaan keduanya untuk berjuang dalam satu partai politik. "Yang penting bekerja sama untuk kepentingan yang baik," ucapnya.

Namun Yudhoyono membantah jika saat itu Yenny mengharapkan posisi atau jabatan tertentu. "Tidak ada," kata dia. Ia juga tak sependapat dengan pemberitaan yang menyebutkan Yenny meminta posisi wakil ketua umum Demokrat. "Tidak ada. Kasihan beliau. Tidak ada seperti itu."

Yudhoyono juga menyangkal jika dalam pertemuan itu ia menawarkan posisi atau jabatan tertentu untuk Yenny. "Saya harus klarifikasi karena pemberitaan tersebut merugikan nama baik Mbak Yenny, maupun nama baik saya," ujarnya.

Menurut Yudhoyono, dalam pertemuan itu Yenny menyampaikan bahwa sebelum memutuskan bekerja sama dalam wadah partai politik yang sama, Yenny harus meminta pandangan terlebih dulu dari para kyai Nahdllatul Ulama.

Walhasil, Yenny memutuskan untuk berjuang sendiri. "Saya pun menghormatinya dan menghargai pilihan seperti itu," kata Yudhoyono. Seusai keputusan ini, dia menambahkan, hubungannya dengan Yenny dan keluarga Gus Dur tetap baik. "Saya mendoakan (Yenny) memiliki karir yang baik di masa depan."

PRIHANDOKO

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

7 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

24 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya