Eksekusi Bioskop Indra di Yogyakarta, Ricuh

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 15 April 2013 19:40 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Proses eksekusi Bioskop Indra di Yogyakarta, Senin 15 April 2013 berlangsung ricuh. Sejak pukul 06.30 WIB ratusan petugas Satpol PP, Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, dan tentara dari Korem 072 Pamungkas membentuk barisan di depan jalan masuk bekas bioskop itu.

Sekitar pukul 07.00 WIB, ketika sejumlah kerabat keluarga Sukrisno --yang mengklaim sebagai pemilik lahan-- yang kebanyakan perempuan sudah datang, puluhan petugas Satpol PP berbaris membentuk barikade setelah mendengar teriakan: “Sterilisasi, sterilisasi!”

Begitu perintah diberikan, anggota Satpol PP itu mendorong kerumunan keluarga Sukrisno yang menutup jalan masuk bioskop. Mereka terus maju meski keluarga Sukrisno jatuh bergelimpangan. Puluhan satpol PP kemudian menyerbu dengan sejumlah pekerja yang membawa kayu, seng, tiang cor, dan papan pengumuman. Dengan pengawalan ketat, jalan masuk bioskop selebar 12 meter itu ditutup seng setinggi dua meter dan pemberitahuan penguasaan lahan oleh Pemerintah DIY.

Selama proses eksekusi, teriakan dari Sukrisno dan pengacaranya Taufiq Rochman tak digubris. ”Siapa komandannya? Mana surat perintahnya? Ini namanya pemerintah preman,” kata Sukrisno.

Kisruh bioskop Indra bermula pada Februari 2013. Ketika itu, Sukrisno melaporkan dugaan korupsi pada Komisi Pemberantasan Korupsi soal pemberian ganti rugi kepada enam orang yang disebut Pemerintah DIY sebagai ahli waris bioskop Indra. Pemerintah DIY mengucurkan Rp 18 miliar sebagai ganti rugi untuk tujuh orang termasuk Sukrisno, tapi Sukrisno menolak mengambil bagiannya. Menurut Sukrisno, dialah pemilik sah bioskop Indra, dan keenam orang lain hanya penyewa.



PRIBADI WICAKSONO


Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Baca juga:

Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno

Majalah Tempo Hilang dari Peredaran

Mahfud MD Masuk Bursa Calon Kapolri

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya