Anggota DPR Desak SBY 'Jewer' Menteri Nuh  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 15 April 2013 14:26 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pendidikan DPR RI, Herlini Amran, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono "menjewer" Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh atas tertundanya ujian nasional di 11 provinsi. Menurut Herlini, Presiden harus lebih tegas mengevaluasi kinerja Menteri dan jajarannya agar tidak terus mengulangi keteledoran serupa.

"Keteledoran ini jelas telah mengecewakan masyarakat pendidikan Indonesia," kata Herlini ketika dihubungi, Senin, 15 April 2013. Menurut dia, Menteri Nuh sudah berulang kali melakukan kelalaian, mulai dari uang tunjangan sertifikasi guru, beasiswa bidik misi, dan sekarang ujian nasional yang gagal serentak. (Baca: Ujian Nasional di 11 Provinsi Ditunda)

Bagi Herlini, keteledoran itu tidak layak ditoleransi. Semua pihak terkait, mencakup pemenang tender dan unsur Kementerian, harus diberi sanksi tegas. Dia berharap perusahaan pemenang tender yang lalai, PT Ghalia Indonesia Printing, terlibat lagi dalam tender ataupun program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sestrategis ini.

"Kementerian tidak layak terus mengeluhkan blokir anggaran ataupun mengkambinghitamkan dinas-dinas yang tidak sejalan dengan targetan program dari pusat," kritik anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini. Dia menilai selama ini Kementerian Pendidikan sering protes dengan pembintangan anggaran.

Herlini juga menyoroti kelemahan Kementerian dalam proyek-proyek pengadaan, mulai dari pengadaan buku hingga pencetakan dokumen vital seperti naskah UN. Penilaiannya itu didasarkan hasil audit BPK dari tahun ke tahun. "Coba lihat lagi laporan audit BPK, proyek cetak-mencetak ini sudah kronis di Kemdikbud," tutur dia. Dia menyarankan Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi lebih merapat lagi ke Kementerian agar kasus seperti ini tidak terus berulang.

Herlini menyayangkan Menteri Nuh dan jajarannya yang kerap umbar keyakinan serbaberes, padahal realisasinya sering molor. Ia mencontohkan, sebelum kasus gagal ujian nasional serentak per 15 April 2013 ini, pihak Menteri, kata dia, menyatakan pelaksanaan UN dijamin 3T. Yakni tepat waktu UN, tepat distribusi, dan tepat jumlah soal UN.

"Jika kebiasaan ini dibiarkan, Herlini memprediksi, pengadaan buku siswa dan babon penunjang kurikulum 2013 pun akan bernasib sama. Karena itu, ia termasuk anggota Dewan yang belum yakin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mampu mengimplementasikan kurikulum baru pada Juli 2013.

Sebelumnya, sesuai jadwal Kementerian Pendidikan, ujian nasional untuk tingkat SMA/MA/SMALB dan Paket C akan berlangsung pada 15-18 April, sementara untuk jenjang SMK 15-17 April. Sedangkan jenjang SMP/MTs/SMLB dan Paket B pada 22-25 April 2013, dan SD/MI dan Paket A pada 6-8 Mei 2013. Karena alasan teknis dari pihak percetakan, jadwal ujian untuk 11 provinsi mundur menjadi Kamis, 18 April 2013.

Sebelas provinsi yang mengalami pergeseran jadwal ujian nasional adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di daerah tersebut, sebanyak 3.601 sekolah SMA/MA, 1.508 SMK, dan 1,1 juta anak terimbas kebijakan ini.

SUNDARI

Topik Terhangat:

Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat

Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

9 April 2022

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.

Baca Selengkapnya

Badan Pekerja Dewan Pers Pilih 9 Calon Anggota

21 Desember 2021

Badan Pekerja Dewan Pers Pilih 9 Calon Anggota

Salah satu calon anggota Dewan Pers yang dipilih oleh badan pekerja ialah Azyumardi Azra.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Beri Dukungan Moral Wartawan Tempo Nurhadi yang Alami Kekerasan

31 Maret 2021

Dewan Pers Beri Dukungan Moral Wartawan Tempo Nurhadi yang Alami Kekerasan

Dewan Pers mengingatkan kepada semua unsur pers agar berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik, termasuk profesionalitas.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Sebut Hasil Survei Indeks Kebebasan Pers Naik Tiap Tahun

11 September 2020

Dewan Pers Sebut Hasil Survei Indeks Kebebasan Pers Naik Tiap Tahun

Dewan Pers merilis laporan hasil survei terkait Indeks Kebebasan Pers atau IKP di 34 provinsi selama rentang waktu 5 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Isu Akses dan Perlindungan Difabel dalam Pemberitaan Masih Rendah

1 September 2020

Dewan Pers: Isu Akses dan Perlindungan Difabel dalam Pemberitaan Masih Rendah

Beberapa survei Dewan Pers tentang isu akses dan perlindungan penyandang disabilitas menunjukkan angka yang cukup rendah.

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya