Masuk Bursa Kapolri, Ini Kata Mahfud Md

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 14 April 2013 19:49 WIB

Mahfud MD. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md, hanya tertawa menanggapi muncul nama dirinya bursa pengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo dalam polling terbuka Komis Kepolisian Nasional (Kompolnas). "Hahaha, ada-ada saja. Mana mungkin saya bisa jadi Kapolri?" kata Mahfud berdasarkan rilis yang diterima Tempo, Ahad 14 April 2013.

Mahfud menyambut baik keinginan masyarakat memilihnya sebagai kandidat pengganti orang nomor satu di tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Walaupun secara formal prosedural, Undang-undang (UU) nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia tak memungkinkannya menjadi kepala Polri. "Kapolri itu haruslah polisi karier, artinya harus Jenderal Polisi. Sedangkan saya bukan polisi," Mahfud menegaskan.

Secara substansial pendapat masyarakat itu mengekspressikan harapan agar Kapolri ke depan merupakan sosok tanggung dalam penegakan hukum yang tanpa pandang bulu. Masyarakat, kata Mahfud, berharap Mabes Polri menampilkan Kapolri yang punya kapasitas, integritas, dan tough dalam penegakkan hukum.

Mahfud sendiri mengaku melihat sejumlah perwira Polri yang bisa memenuhi keinginan masyarakat itu. "Tinggal mau atau tidak," kata Mahfud.

Nama Mahfud MD muncul bursa kapolri versi Kompolnas. Selain nama Mahfud, mantan Kabareskrim Susno Duadji pun ikut ada dalam polling. Anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan nama Mahfud Md masuk bersama sederet nama lain yang diusulkan masyarakat kepada Kompolnas. "Yang menarik banyak masyarakat yang juga menginginkan Pak Mahfud," ujar Edi.

Nama-nama usulan masyarakat selain Mahfud adalah Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Inspektur Jenderal Suparni Parto, Inspektur Pengawasan Umum Komjen Imam Sudjarwo, serta Mantan Kabareskrim Komisaris Jenderal Susno Duaji.

TRI SUHARMAN

Topik Terhangat TEMPO: Sprindik KPK || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Terhangat Tempo
Mega Merasa Gerak-geriknya Diawasi Penguasa
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
UN Telat, SBY Suruh Menteri Nuh Investigasi

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

9 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

10 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

22 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya