UN Telat karena Rekanan Sulit Distribusikan Soal  

Reporter

Minggu, 14 April 2013 14:57 WIB

Seorang pekerja menggotong kardus berisi soal Ujian Nasional SMA di Universitas Negeri Jakarta (13/4). Soal tersebut akan didistribusikan ke rayon, lalu ke SMA-SMA di Jakarta Timur. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal ujian nasional untuk sebelas provinsi telat dari perencanaan semula. Un harusnya dilaksanakan Senin besok, namun diundur menjadi Kamis, 18 April 2013. Hamzah Lukman, Direktur PT Ghalia Indonesia Printing, rekanan yang bertugas mencetak dan mendistribusikan soal ke wilayah tersebut, menuturkan perusahaanya salah perhitungan ihwal pengadaan.

"Kalau mencetak, kami sudah selesai, tapi ketika memasukan ke boks per sekolah itu yang kami kesulitan," kata Hamzah ketika ditemui di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahad, 14 April 2013. Dia menyesal, seharusnya tidak mencetak soal untuk seluruh provinsi kemudian memilah-milah per wilayah. Harusnya, kata dia, setiap mencetak untuk satu provinsi, soal langsung dimasukan ke boks kemudian baru menangani provinsi lain.

Pengadaan soal UN tahun ini ditangani oleh enam perusahaan percetakan. PT Balebat Dedikasi Prima menangani Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Banten. PT Pura Barutama mengerjakan untuk Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jambi, dan Bengkulu. PT Jasuindo Tiga Perkasa menggarap Jawa Timur, Maluku, Papua, Maluku Utara, dan Papua barat.

PT Karsa Wira Utama membuat untuk Jawa Barat, Kepulauan Bangka-Belitung, dan Kepulauan Riau. Untuk DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah ditangani PT Temprina Media Grafika. Sedangkan Perusahaan milik Hamzah mencetak soal untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, dan Sulawesi Barat

Hamzah menjelaskan ini untuk kedua kalinya perusahaannya mencetak soal ujian nasional. Kali ini, dia mengaku kesulitan memasukkan soal ke boks karena setiap kelas ada 20 variasi soal. Hamzah meminta kelonggaran waktu 60 hari untuk mencetak dan mendistribusikan karena Ghalia mencetak paling banyak, namun pihak Kementerian hanya memberi waktu 25 hari. Untuk mempercepat penyelesaian, Ghalia menambah jumlah pekerja.

Juru bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibnu Hamad menuturkan Ghalia harusnya tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu. "Di awal tender, mengatakan sanggup, berarti ya harus selesai tepat waktu," kata Ibnu.

SUNDARI

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya