Kampanye Unik Stop Pakai Kantong Plastik di Solo  

Reporter

Editor

Munawwaroh

Minggu, 14 April 2013 14:20 WIB

Mahasiswa melukis tas kain daur ulang, pada hari Bebas Plastik Internasional. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surakarta - Rombongan yang tengah berjalan di Jalan Slamet Riyadi itu tampak unik. Sebagian memakai baju yang terbuat dari puluhan kantong plastik beragam ukuran dan warna. Kantong plastik itu berbunyi srek-srek saat pemakainya berjalan.

Di bagian belakang, sejumlah perempuan membawa poster bertulisan "Plastik Kuwi Bahaya Lo..", dan menenteng tas kain berwarna hijau.

Mereka adalah rombongan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta yang mengkampanyekan penghentian penggunaan kantong plastik. Koordinator kegiatan Budi Waluyo mengatakan 150 mahasiswa yang ikut kampanye telah menyiapkan seribu kantong kain sebagai pengganti kantong plastik.

"Setiap orang yang bersedia menukarkan kantong plastiknya, kami ganti dengan kantong kain," katanya di sela acara, Ahad, 14 April 2013.

Menurut Budi, kampanye ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa kantong plastik membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terurai. Karena itulah masyarakat harus bijak menggunakan kantong plastik karena selama ini telah terbiasa memakai barang-barang dari plastik. Misalnya, minum dengan sedotan plastik dan berbelanja di warung dengan kantong plastik.

Budi mengajak masyarakat untuk mengurangi pemakaian benda-benda plastik untuk menghindari bahayanya. Hal sederhana yang bisa dilakukan, misalnya minum tanpa sedotan atau membawa sedotan sendiri. "Atau belanja membawa kantong sendiri yang mudah didaur ulang," ujarnya.

Ia menambahkan, "Kami juga minta masyarakat tidak membuang sampah plastik sembarangan. Karena semakin menambah beban masalah lingkungan."

Salah seorang partisipan, Doron Berger, mengakui saat ini masyarakat memang sulit lepas dari benda-benda plastik. "Kita sudah sangat tergantung pada plastik," ujar warga negara Australia itu.

Berger mengatakan kondisi di negara asalnya tak jauh berbeda dengan di Indonesia. Masih ada warga yang gemar memakai kantong plastik untuk berbagai keperluan dan membuang sampah sembarangan. "Tapi di Australia ada denda dan hukuman tegas bagi pelanggar aturan. Ini yang di Indonesia belum ditegakkan," kata dia.

Yang bisa dilakukan, kata dia, adalah mengurangi pemakaiannya dan menggantinya dengan kantong dari bahan yang mudah didaur ulang. Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia harus terus ditumbuhkan. Tanpa pengendalian pemakaian kantong plastik, Indonesia bisa jadi lautan sampah. "Indonesia akan jadi kekuatan ekonomi dunia. Dengan penduduk 300-an juta, maka penggunaan barang dari plastik akan semakin banyak," katanya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita Populer Lainnya:

Pesawat Lion Air Jatuh di Perairan Bali

Brakkk, Tiba-Tiba Lion Air Ada di Laut Bali

Ini Dua Kicauan Pertama SBY di Akun @SBYudhoyono

Kronologi Kecelakaan Pesawat Lion Air dari Saksi

Pramugari Bicara Mesin Lion Air Rusak di Bali

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

58 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

1 Juli 2023

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

Berbagai proyek infrastruktur IKN Nusantara memperparah kerusakan lingkungan di lokasi ibu kota baru itu ataupun di area sekitarnya

Baca Selengkapnya