TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan konvensi Partai Demokrat akan digelar dengan konsep khusus. Mekanisme penentuan calon presiden dari partai ini tidak sama dengan konvensi yang pernah digelar partai lain.
Mubarok menuturkan, konvensi Demokrat akan digelar secara terbuka. "Semua orang bisa mendaftar, termasuk nonkader Demokrat," kata dia, Kamis 11 April 2013.
Konvensi terbuka Demokrat ini, kata Mubarok, tidak hanya diikuti oleh kader tetapi juga melibatkan partisipasi publik secara luas. Menurut dia, jumlah partisipan yang ideal untuk menggelar konvensi terbuka adalah sebanyak 30 juta hingga 50 juta pemilih. "Ini akan menjadi miniatur pemilu," kata dia.
Mubarok menjelaskan, mekanisme dan teknis keterlibatan publik dalam konvensi ini masih harus diatur oleh Partai Demokrat. "Ini yang sedang kami godok," ujarnya.
Dia menuturkan, dengan adanya konvensi terbuka maka calon yang elektabilitasnya tinggi tetapi tidak memiliki partai politik berpeluang maju. Dia menyebut nama Mahfud MD, Jokowi atau Jusuf Kalla. "Jokowi berpeluang maju, hanya lebih baik dia menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI dulu," kata dia.
Ide konvensi ini sendiri, kata Mubarok, sudah diusulkan sejak dua tahun yang lalu. Menurut dia, alasan mengadakan konvensi adalah untuk menghindari calon presiden yang didominasi tokoh-tokoh lama.
"Realitanya, susah cari calon presiden," kata Mubarok. Tanpa konvensi, kata dia, calon presiden yang akan bersaing pada Pemilu 2014 adalah Megawati Soekarnoputri, Wiranto atau Aburizal Bakrie. "Satu-satunya jalan untuk mencari alternatif adalah dengan menggelar konvensi," ujarnya.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.