Komnas HAM Yakin Kopassus Pakai Granat di Cebongan

Reporter

Editor

Yuliawati

Jumat, 12 April 2013 19:51 WIB

Ketua Komnas Ham Siti Noor Laila. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berkukuh mengemukakan bahwa anggota Kopasus (Komando Pasukan Khusus) yang melakukan penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, membawa dua granat yang tersimpan di pinggang kiri dan kanan. Selain itu penyerang menggunakan berbagai jenis senjata seperti senjata laras panjang jenis AK 47, senjata laras pendek. Keterangan granat ini berbeda dengan temuan versi Mabes TNI. "Itu temuan Komnas HAM di lapangan," kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, di kantornya, Jumat, 12 April 2013.

Noor Laila mengatakan penyerang juga menggunakan alat komunikasi berupa handy talky, rompi, sarung tangan, dan penutup kepala. Penyerang berjumlah sekurang-kurangnya 14 orang, berdasarkan keterangan saksi dan hasil rekonstruksi di tempat kejadian perkara.

Keterangan berbeda disampaikan Ketua Tim Investigasi TNI Brigadir Jenderal Unggul K. Yudhoyono. Dia mengatakan penyerang menggunakan enam senjata laras panjang terdiri dari tiga pucuk AK-47, dua pucuk senapan angin replika AK-47, dan sepucuk replika Sig Sauer. Unggul mengatakan, senjata itu dipakai pelaku saat latihan di Gunung Lawu.

Sedangkan temuan Kepolisian, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Komisaris Besar Kris Erlangga, penyerang diduga menggunakan 13 senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek.

Pada Sabtu, 23 Maret lalu, 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasuro, menyerang ke LP Cebongan. Namun dua di antaranya, menurut Tim Investigasi TNI Angkatan Darat, disebut berusaha menghalangi rekannya yang lain. Seorang lagi, berinisial U, dinyatakan sebagai eksekutor.

U disebut menembak mati empat orang tahanan titipan Kepolisian Daerah DIY, yaitu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Keempatnya adalah tersangka pembunuhan anggota Kopassus Sersan Kepala Heru Santoso, di Hugo's Cafe pada di Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler Lainnya:
Komnas HAM: Penyerang Cebongan 14 Orang
Razia Ngangkang di Aceh, 35 Orang Terjaring

Main Twitter, SBY Ketinggalan dari Pemimpin Lain

Buat Akun Twitter, SBY Siap Di-bully

LSI: Hanya Ada Tiga Capres Pada Pemilu 2014







Advertising
Advertising

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

9 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

11 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya