TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan setidaknya ada tiga perubahan yang menjadi syarat untuk mengakomodasi calon presiden alternatif. Ia menyebutkan, jika tidak ada perubahan-perubahan tersebut, maka peta politik sudah terprediksi. “Hanya akan ada tiga pasang capres-cawapres,” kata dia.
Gun Gun menyebutkan tiga calon tersebut adalah Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan Megawati Soekarno Putri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “Saya tidak menyebut Demokrat karena belum ada figur kuat selain SBY,” kata dia.
Syarat pertama, menurut Gun Gun adalah perubahan ambang batas syarat pencalonan presiden. Saat ini, partai-partai kecil berharap penghapusan presidential treshold agar dapat mengajukan capres alternatif. “Tapi tidak mungkin ambang batas dihilangkan,” kata Gun Gun. (Baca: Bursa Capres 2014)
Ia mengatakan, ambang batas tersebut masih mungkin untuk diturunkan menjadi angka moderat yang diinginkan partai menengah, yaitu sebesar 15 persen. Dengan ambang batas tersebut, maka akan ada 4 pasangan capres-cawapres. Alternatif lain untuk memperoleh 5 pasangan calon capres-cawapres, presidential treshold disamakan dengan parlemen treshold, yakni pada angka 3,5 persen.
Syarat selanjutnya yang disebut Gun Gun adalah terjadinya perubahan figur di partai-partai besar. Gun Gun saat ini melihat kecenderungan Megawati masih gamang untuk maju kembali menjadi calon. “Penilaian publik akan buruk untuk kegagalan yang berturut-turut,” kata Gun Gun. Jika terjadi perubahan figur, maka nama-nama alternatif seperti Dahlan Iskan, Mahfud Md., dan Jusuf Kalla dapat mengisi slot capres.
Kemungkinan terakhir, menurut Gun Gun adalah konsolidasi partai-partai menengah yang membentuk kubu tersendiri di luar partai besar. Konsolidasi tersebut bisa saja menmunculkan tokoh baru sebagai calon presiden.
TRI ARTINING PUTRI
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Spanduk Pro-Kopassus Bertebaran di Yogyakarta
Aktif di Twitter, Ini Pesan Anggota DPR untuk SBY
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaGerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader
11 Agustus 2020
Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.
Baca SelengkapnyaCara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati
23 Januari 2019
Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.
Baca SelengkapnyaMegawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya
16 Desember 2017
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.
Baca SelengkapnyaHadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan
26 Oktober 2017
Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.
Baca SelengkapnyaMegawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand
26 Oktober 2017
Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?
15 Oktober 2017
Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaCerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP
15 Oktober 2017
Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.
Baca SelengkapnyaMegawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah
15 Oktober 2017
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.
Baca Selengkapnya