TEMPO Interaktif, Jakarta:Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan klarifikasi terhadap harta kekayaan yang dimilikinya, Selasa (31/8) pukul 10.00 WIB. "Hari ini saya sengaja melapor dan datang ke KPK setelah sebelumnya melaporkan kekayaan yang saya miliki," kata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai diperiksa oleh ketua tim pemeriksa kekayaan SBY yang dibentuk oleh KPK. SBY menerangkan hal ini dilakukan sebelum pemilu putaran ke dua pada 20 September mendatang, karena dirinya sudah mendapat kepastian atas kekayaan yang dimilikinya. Pemeriksaan harta kekayaan SBY yang diketuai oleh Syahrudin Rasul telah dilakukan sejak Minggu ketiga bulan Agustus. Sebelumnya, SBY mengaku telah melaporkan harta kekayaannya beberapa kali sejak tahun 2001. Yang terakhir, ia melaporkan kekayaan pada saat pencalonan presiden pada pemilihan presiden tahun pertama.Tahun 2001, jumlah total kekayaan SBY senilai Rp 3,4 miliar. "Tahun 2004 totalnya Rp 4,5 miliar, jadi ada penambahan Rp 1,1 miliar selama tiga tahun," kata SBY. Menurutnya, harta yang ia peroleh berasal dari sumber yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, laporan yang dia serahkan pada KPK dinilai terlalu mahal. Karena, angka penyusutan harta bergerak yang belum dihitung. Harta bergerak yang dimaksud SBY adalah mobil yang ia dapatkan dengan cara kredit. Jadi total keseluruhan harta kekayaan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono per 31 Juli sejumlah Rp 4.567.870.346,67.Direncanakan pada pukul 16.30 WIB, calon wakil presiden Hasyim Muzadi juga akan melaporkan klarifikasi terhadap harta kekayaan yang dimilikinya. Sementara Megawati dan Jusuf Kalla belum memperoleh kepastian kapan akan melakukan klarifikasi terhadap harta kekayaannya. Sutarto - Tempo News Room