Ada Upaya Alihkan Isu Penembakan Cebongan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 10 April 2013 19:20 WIB

Ratusan mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta, (27/3). Aksi tersebut sebagai bentuk menolak kekerasan dan aksi premanisme yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengamat menilai ada upaya sistematis mengalihkan isu penembakan yang menewaskan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta menjadi isu menolak premanisme.


“Belakangan ini muncul upaya sistematis mengembangkan opini tentang isu premanisme ketimbang menyelesaikan kasus penyerangan LP Cebongan,” ujar peneliti Pusat Studi Kebijakan dan Perdamaian, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Najib Azca. (Baca: Nggak Usah ke Jogja Kalau Buat Rusuh)


Najib yang dikenal sebagai sosiolog ini mengatakan hal itu dalam diskusi tentang penyerangan LP Cebongan di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Selasa malam 9 April 2013. Sinyalemen Najib ini dibenarkan pengamat media dari Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Lukas Ispandriarno. “Terjadi pergeseran isu dari pelanggaran HAM atas penembakan empat tahanan itu menjadi pemberantasan preman dan dukungan terhadap langkah Kopassus di Yogyakarta,” katanya.


Pergeseran isu itu tampak dari beberapa aksi dukungan pemberantasan preman, pemasangan spanduk, hingga mobilisasi dukungan dan pujian terhadap Kopassus melalui jejaring sosial. Dukungan terhadap Kopassus muncul lewat ratusan spanduk di tepi jalan sejak Senin lalu. Spanduk itu bertuliskan: Basmi Preman, I Love Kopassus, Terimakasih Kopassus, dan I Love Polri.


Spanduk berukuran 3 X 0,6 meter beberapa di antaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, Wirobrajan, Jalan Wates, Tugu, Pingit, Demak Ijo. Semua spanduk dipasang tanpa izin pemerintah kota maupun kabupaten. “Itu dimuat media. Ini bahaya, jangan-jangan Yogyakarta dikuasai militer karena terstruktur,” kata Lukas.


Advertising
Advertising

Pemasang spanduk itu dilakukan oleh kelompok Face of Yogya, komunitas peduli seni. Menurut, Irwan Cahya Nugraha Gosong, aktivis komunitas ini, komunitasnya memasang 200 spanduk itu di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul sejak Senin lalu. Dia mengklaim didukung masyarakat Yogyakarta. “Dengan spanduk itu orang bisa melihat Yogyakarta aman dari preman,” kata dia Rabu 10 April 2013.


Menurut Irwan, komunitas membuat spanduk itu dengan dana Rp 10 juta yang berasal dari iuran anggota Jogja Otomotif Community, Paguyuban Motor Yogya. “Ini murni iuran pemuda. Tidak ditunggangi TNI dan Polri. Saya yang bertanggungjawab,” kata dia.

Pemasangan spanduk merupakan kelanjutan aksi 200 orang pendukung Kopassus yang menyebut diri Pemuda Yogya AntiPremanisme di kawasan Tugu, Ahad pekan lalu. Menurut Irwan, kelompok ini juga menyebarkan pesan berantai mendukung Kopassus melalui jejaring sosial. “Kami menganggap Kopassus secara langsung dan tidak langsung membuat Yogyakarta aman dan bersih dari preman,” katanya.

SHINTA MAHARANI | PITO AGUSTIN RUDIANA



Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang

Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!

'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya