Kronologi Penangkapan Penyidik Pajak Pargono  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 10 April 2013 07:16 WIB

Juru bicara KPK, Johan Budi SP di gedung KPK, Jakarta, (08/10). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Pargono Riyadi tidak menyangka saat bahunya dirangkul oleh orang tak dikenal tak jauh dari Stasiun Gambir. Penyidik pajak pada Direktorat Jenderal Pajak itu kaget saat seseorang memperkenalkan diri sebagai petugas KPK.

"Kami dari KPK, bapak punya sakit jantung kan? Sayangi jantung bapak," kata si penyidik pada pegawai negeri sipil golongan IV B itu, Selasa, 9 April 2013. Pargono ketakutan. Pasalnya, selang beberapa menit yang lalu, dia baru menerima duit dalam kantong plastik putih dari Rukimin Tjahyanto alias Andreas.

Pargono tak memberontak. Penyidik kemudian menanyakan apa yang dibawa dalam kantong kresek tersebut. Pargono mengaku itu uang dari Rukimin Tjahyanto alias Andreas. Pukul 17.10 WIB, Rukimin dan Pargono berencana untuk bertemu di Lorong Pintu Selatan Stasiun Gambir.

Rukimin merupakan kurir dari Asep Hendro, bekas pebalap nasional dan pengusaha otomotif. Di titik tertentu peron stasiun, keduanya berpapasan. Tanpa bicara, plastik putih berisi uang Rp 125 juta pun berpindah tangan dari Rukimin alias Andreas ke Pargono.

Pargono bergegas mencari taksi, sedangkan Rukimin melangkah menuju mobilnya. Rukimin disergap penyidik KPK tak jauh dari poin penyerahan uang. Dia sempat melawan, namun petugas dapat membekuknya.

Dengan lengan terkunci, pukul 17.20, Rukimin tiba di Gedung KPK. Sepuluh menit kemudian, giliran Pargono yang digelandang ke ruang steril KPK.

Tim sergap KPK juga mengintai Asep di rumah dan kantornya di Jalan Tole Iskandar, Depok. Dia diduga menyuruh Rukimin memberikan uang pada Pargono di Gambir. Nyaris bersamaan dengan penyergapan di Gambir, Asep menyerah tanpa perlawanan.

Tiba di Kantor KPK pukul 18.00 WIB, Asep menutupi wajahnya dengan tangan. Berkaus putih, bekas pebalap motor nasional ini digelandang penyidik menuju ruang steril lembaga antirasuah.

"Kami masih mengejar tersangka lain," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi S.P. KPK menduga nilai suap yang akan disetorkan, lebih besar lagi.

SUBKHAN

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang

Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!

'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

7 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

7 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

9 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

9 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

13 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

16 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

18 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya