LPSK Lindungi 42 Saksi Cebongan

Senin, 8 April 2013 19:07 WIB

Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman mengkoordinir petugas kepolisian untuk berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menetapkan 42 orang saksi yang harus mereka lindungi terkait kasus Cebongan. Saksi-saksi itu merupakan orang yang terkait dengan penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sabtu 23 Maret 2013.

Dari jumlah itu, sebanyak 31 orang adalah tahanan dan sisanya adalah sipir dan pegawai LP. Perlindungan kepada saksi-saksi itu diberikan sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan terhadap Saksi dan Korban.

"Mereka semua memenuhi syarat untuk dilindungi LPSK," kata Wakil Ketua LPSK, Lies Sulistiani, Senin 8 April 2013.

Para saksi itu, kata Lies, mempunyai keterangan yang dianggap penting dalam pengungkapan kasus penyerangan LP oleh 11 prajurit Kopassus itu. Bahkan, menurut dia, ada potensi ancaman atas para saksi ini. Namun Lies tidak menyebutkan bagaimana rupa ancaman itu dan siapa pelakunya.

Lies hanya menambahkan, para saksi itu juga masih membutuhkan pendampingan untuk pemulihan kondisi psikologi. Kesimpulan itu diperoleh dari hasil keterangan pendampingan psikologi para saksi. Mereka rupanya masih membutuhkan pendampingan pemulihan kondisi psikologi mereka akibat trauma.

LPSK memastikan para saksi itu tetap berada di dalam LP. Hanya saja pengamanan mereka diperketat dengan koordinasi polisi dan pihak LP serta instansi terkait. Tim dari LPSK juga akan mengirim pendamping khusus untuk para saksi. "Tim akan mengunjungi para saksi di LP Cebongan," kata dia.

Perlindungan kepada saksi itu akan dilakukan hingga mereka menjalani persidangan.
Meskipun pelaku penyerangan dan penembakan di LP itu sudah terungkap, LPSK menilai perlindungan tetap diperlukan. Perlindungan tersebut juga termasuk pendampingan, medis, dan psikologis.

Empat tahanan tersangka penganiayaan yang dibui di Cebongan, tewas dieksekusi menggunakan senjata api oleh anggota Kopassus Group II, Kartosuro, pada Sabtu 23 Maret 2013 dini hari. Empat tahanan yang tewas itu merupakan pelaku penganiayaan yang menewaskan Serka Santoso, seorang anggota Kopassus di Hugo's Cafe, pada Selasa 19 Maret 2013 dini hari.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta Rusdiyanto, mengakui pihaknya yang mengajukan nama-nama saksi yang harus dilindungi. Berkas-berkas para saksi dibawa ke Jakarta untuk dikaji. "Kami mengajukan nama-nama itu ke LPSK," kata dia.

MUH SYAIFULLAH


Berita Terpopuler:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

11 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

13 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

13 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya