Kasus LP Sleman Terungkap, Mahasiswa NTT Kembali

Reporter

Jumat, 5 April 2013 18:55 WIB

Ratusan warga mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta (27/3). Aksi itu menolak tindak kekerasan dan belasungkawa atas meninggalnya empat tahanan asal NTT di lapas Cebongan Sleman. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang eksodus ke luar Yogyakarta telah kembali menjalankan aktivitas di kampus pasca-pengumuman hasil investigasi tim TNI AD.

Sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa NTT, Daniel Dama Ledo, mengatakan mahasiswa yang eksodus karena resah dengan isu sweeping telah kembali ke Yogyakarta. Namun, ia tidak memerinci jumlah mahasiswa tersebut. “Hampir semua kembali karena mereka juga menghadapi ujian semester,” kata Daniel kepada Tempo, Jumat, 5 April 2013.

Menurut Daniel, mahasiswa berangsur-angsur kembali ke Yogyakarta sejak Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan aparat keamanan memberikan jaminan keamanan untuk mahasiswa asal NTT. Pengumuman hasil tim investigasi TNI AD, Kamis, 4 April 2013, juga berdampak baik bagi mahasiswa. “Tidak ada alasan mahasiswa NTT untuk takut ke Yogyakarta, karena pelaku sudah diumumkan,” katanya.

Dia menambahkan, para sesepuh dalam waktu dekat akan bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membahas pelabelan mahasiswa dan masyarakat NTT sebagai sampah masyarakat. “Label yang beredar itu meresahkan bagi mahasiswa NTT yang benar-benar ingin belajar di Yogyakarta. Kami ingin membahas persoalan ini bersama gubernur,” katanya.

Di Yogyakarta, kata dia, terdapat sekitar 14.000 mahasiswa, pelajar, dan kalangan profesional asal NTT. Pasca-penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, sebanyak 5.000 mahasiswa sempat eksodus keluar Yogyakarta karena resah.

Sementara itu, suasana di asrama mahasiswa NTT di Tegalpanggung di RT 53, RW 13, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta masih sepi, Kamis malam, 4 April 2013. Dari luar pintu gerbang tidak terlihat aktivitas penghuni asrama. Pintu gerbangnya masih digembok. Lampu di teras masih hidup. Di halaman asrama terlihat dedaunan mangga yang berserakan.

Asrama seluas 18 x 12 meter persegi ini merupakan tempat singgah empat korban penembakan di LP Cebongan. Nona Etik, keluarga korban penembakan, Juan Manbait, mengatakan di sana terdapat tujuh penghuni asrama. Mereka mulai meninggalkan asrama sejak Selasa, 19 Maret 2013. Namun, pada Ahad siang, 24 Maret 2013, kerabat dari korban penembakan, Hendrik Angel Sahetapi Deki, sempat mengambil baju milik Deki. "Barang-barang saya juga masih ada di sana. Belum saya ambil," katanya. (Baca: Profil Grup-2 Kopassus, Pos Penyerang LP Cebongan). Berita selengkapnya soal penyerbuan Lapas Sleman klik di sini.

SHINTA MAHARANI

Berita Lainnya:
Foto: Ponsel Facebook Mark Zukerberg

Foto: Aksi Topless Dukung Wanita Tunisia

Kronologis Bentrok Antar-Etnis Burma di Belawan

Kopassus Bantu Jokowi Serbu Ciliwung

Profil Grup-2 Kopassus, Pos Penyerang LP Cebongan

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

11 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

13 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

14 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

14 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

15 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

15 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

15 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

15 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

15 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya