LPSK Tingkatkan Pengamanan Saksi Kasus Cebongan

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 5 April 2013 06:15 WIB

Ilustrasi pelaku yang menggedor pintu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ILUSTRASI: TEMPO/INDRA FAUZI)

TEMPO.CO , Jakarta:Paska diumumkannya Kopassus sebagai pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan ada peningkatan perlindungan fisik kepada para saksi. "Tentu ada (peningkatan), karena (Kopassus) ini kan pasukan elit dan mempunyai keterampilan luar biasa," kata Ketua LPSK Abdul Harris ketika dihubungi Tempo Kamis 4 April 2013.

Peningkatan pengamanan dilakukan dengan cara penjagaan sekitar lapas yang diperketat. "Kordinasi dengan Polda misalnya menurunkan sejumlah brimob," katanya.

Namun begitu ia enggan menbeberkan berapa jumlah tambahan brimob yang diturunkan. "Saya itu suka serba salah kalau bicara perlindungan, karena dalam perlindungan itu ada unsur kerahasian, semacam perang nanti malah ketahuan pasukannya berapa, bagaimana jadi mudah dikalahkan," katanya.

Ia pun menyatakan telah mengidentifikasi saksi-saksi kunci yang memerlukan penjagaan prioritas. "Kita telah kordinasi dengan Kanwil, Kepolisian saksi-saksi mana yang butuh prioritas, beberapa ada yang butuh prioritas," katanya.

Dari situ menurutnya ada wacana untuk memindahkan saksi-saksi ke tempat khusus, di luar area lapas Cebongan. "Berapa lamanya nanti (di tempat khusus) tergantung kebutuhan," katanya. "Tempatnya masih didiskusikan," katanya.

Selain perlingdungan fisik, ia mengatakan LPSK juga mendampingi dalam hal layanan psikologi. "Karena banyak diantaranya yang trauma setelah lihat pembantaian.”

Ketua Tim Investigasi TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Unggul Yudoyono mengatakan para pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, adalah anggota Kopassus grup 2 Kartosuro. Ada 11 anggota Kopasssus terlibat penyerangan tersebut. "Pelaku merasa berutang budi pada Santoso karena pernah dibantu saat operasi," kata Unggul. "Para pelaku sangat responsif dan bertanggungjawab, mengakui perbuatannya pada hari pertama investigasi," ujarnya.

ANANDA PUTRI

Baca di Tempo
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak

Kejanggalan Video Damai 'Polisi'-Bule di Youtube

Video Youtube: 'Damai', 'Polisi' Traktir Bule Bir

Penyerang Cebongan Anggota Kopassus



Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

15 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

15 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

16 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

16 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya