TEMPO Interaktif, Mataram: Manajer Hubungan Masyarakat Newmont Kasan Mulyono menyampaikan keberatan atas hasil uji laboratorium forensik Polri di Teluk Buyat, Jumat (27/8) sore. Menurutnya, berdasar hasil uji coba independen, PT Newmont Minahasa Raya (NMR) tidak mencemari Teluk Buyat. Kandungan logam berat termasuk merkuri dan arsenik, masih di bawah ambang batas berbahaya bagi kehidupan laut. Demikian juga menurut Pengacara PT NMR Palmer Situmorang, juga menolak hasil penelitian pihak polisi. Menurutnya ada perbedaan mencolok antara hasil laboratorium bersertifikat dan independen dengan hasil polisi. Sehingga pihak Newmont belum bisa menerima penelitian Polri.Pengacara Newmon menambahkan, pihaknya tidak meragukan profesionalisme polisi, tapi karena hasilnya berbeda dengan uji coba badan independen, maka Newmont masih mempertanyakannya.Mengenai izin penempatan tailing, PT NMR pun telah memiliki analisis dampak lingkungan, yang merupakan izin legal. Menurut Palmer Amdal telah dilengkapi izin penempatan tailing bawah laut yang ditandatangani pada 11 Juli 2000 oleh Dr Soni Keraff, Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) waktu itu. Izin tersebut mengharuskan diserahkannya studi Ecological Risk Assessment (ERA) dalam waktu enam bulan. Newmont telah menyelesaikan ERA sebagaimana diminta Menteri KLH serta menyerahkan laporannya pada 11 Januari 2001 sebagaimana dipersyaratkan dalam izin.PT NMR secara terus-menerus memantau sistem penempatan tailing bawah laut dan menangani dampak lingkungan yang mungkin terjadi sesuai dengan yang diprediksi dalam Amdal serta tidak mengancam kesehatan manusia. Mutu air Teluk Buyat juga memenuhi standar bagi biota laut. Lebih jauh, PT NMR akan melanjutkan reklamasi, pengelolaan dan pemantauan lingkungan sampai memenuhi semua kriteria sukses sesuai dengan Rencana Penutupan Tambang yang telah disetujui pemerintah.Supriyantho Khafid - Tempo News Room
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
28 Agustus 2023
5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif
Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.