Anggaran Kesehatan Aceh Masih Berorientasi Kuratif  

Reporter

Rabu, 3 April 2013 08:39 WIB

ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Anggaran kesehatan di Aceh selama ini masih bertumpu pada belanja kuratif (penyembuhan) daripada preventif (pencegahan). Diharapkan ke depan, upaya preventif maupun promotif mendapat porsi penganggaran yang lebih besar.

Peneliti PECAPP, Rachmad Suhanda, mengatakan, besarnya belanja kuratif dikhawatirkan akan membuat beban anggaran semakin berat dalam jangka panjang. "Karena upaya preventif atau penyembuhan lebih murah dari pengobatan," ujarnya.

Hal ini dikemukakan dalam diskusi publik membahas hasil analisis Anggaran Aceh 2007 sampai 2012 bidang kesehatan di 3 in 1 Cafe, Banda Aceh, Selasa, 2 April 2013. Diskusi yang dihadiri oleh akademisi, perwakilan pemerintah Aceh, dan aktivis ini difasilitasi oleh PECAPP (Public Expenditure Analysis and Capacity Strengthening Program), bagian dari program CPDA-Bank Dunia dengan pendanaan AusAid.

Rachmad memaparkan, belanja kuratif mendapat anggaran yang besar dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2012, anggaran kesehatan untuk upaya kuratif mencapai 64 persen dari total anggaran Provinsi Aceh untuk bidang kesehatan, yang mencapai Rp 931 miliar. "Sedangkan untuk preventif hanya 4 persen," kata Rachmad.

Tren membesarnya upaya kuratif dimulai sejak 2010, saat program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dimulai. Sebelumnya, pada tahun 2007, anggaran kesehatan untuk kuratif hanya 37 persen. Anggaran untuk preventif di Provinsi Aceh hingga tahun 2012 masih jauh di bawah angka surve sebesar 30 persen, seperti yang dipublikasikan oleh Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan.

Lebih lanjut, Rachmad menyatakan, berdasarkan kajian PECAPP, saban tahun, belanja kesehatan di Aceh cenderung meningkat. Tahun 2012, total belanja kesehatan di seluruh Aceh (provinsi dan kabupaten/kota) meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2005. "Ini membuktikan pemerintah di Aceh punya perhatian besar terhadap sektor kesehatan," ujarnya.

Tetapi, besarnya anggaran ini masih belum disertai pencapaian beberapa indikator kesehatan yang lebih baik. Beberapa tantangan sektor kesehatan di antaranya angka kematian ibu masih tinggi--pada tahun 2011 tercatat 158 per 100 ribu kelahiran hidup (KH). Sedangkan nasional menargetkan 112 per 100 ribu KH pada tahun 2014. Masalah lainnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya tenaga kesehatan yang belum mencukupi dan terdistribusi secara merata di Aceh.

PECAPP merekomendasikan agar pemerintah Aceh membelanjakan sumber daya keuangan yang lebih baik untuk sektor kesehatan sesuai analisis, kebutuhan masyarakat, serta mengacu pada pencapaian target-target nasional.

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Aceh M. Yani mengakui anggaran preventif lebih kecil dibandingkan kuratif. Tetapi pihaknya berusaha maksimal untuk melakukan upaya preventif dan promosi kesehatan lebih optimal. "Kami sudah meminta kabupaten/kota untuk memperhatikan upaya preventif ini," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya saat ini sedang melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan kesehatan Aceh untuk mendorong kabupaten/kota melakukan hal tersebut. Yani mengklaim perhatian kepada preventif dan promotif sebagai upaya pertama yang digiring untuk meningkatkan mutu kesehatan di Aceh. "Kita lakukan ini pelan-pelan."

Dinas Kesehatan sebelumnya juga telah melakukan analisis terkait isu kesehatan di Aceh. Analisis tersebut menjadi data awal untuk memperbaiki capaian indikator kesehatan yang lebih baik.

ADI WARSIDI

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Baca juga:
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja

Misteri Selongsong Peluru di Cebongan

Pati, Kota Seribu Paranormal

Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya