Rapat Kabinet, SBY Cerita Tugas Tukang Pos  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 2 April 2013 03:19 WIB

SBY memimpin rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jabar (30/12). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menjelaskan perbedaan tugas antara tukang pos dan pejabat pemerintahan. Penjelasan ini disampaikan saat ia memimpin rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 April 2013.

"Tukang pos itu kalau sudah mengambili surat-surat dari rumah, dimasukkan kotak pos, tugasnya selesai," kata SBY di hadapan para menteri yang hadir dalam rapat kabinet. Sebabnya, dia menambahkan, surat-surat itu nantinya akan dibawa dengan sarana transportasi darat, laut, atau udara.

"Nanti di ujung sana, di tempat tujuan, ada lagi petugas yang menyalurkan sampai kepada alamat yang dituju," ujar SBY. "Tukang pos yang mengirimkan itu tidak punya kewajiban dan tanggung jawab memastikan bahwa yang dimasukkan ke kotak pos itu sampai di alamatnya masing-masing."

Tugas pejabat pemerintahan berbeda dengan tukang pos. Menurut SBY, para menteri dan gubernur harus bisa memastikan, mengawasi, memantau, dan bahkan ikut mengimplementasikan segala peraturan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk peraturan yang dikeluarkan presiden.

"Sampai pada tingkat yang paling depan, kabupaten dan kota," kata SBY. "Tidak boleh karena sudah dikeluarkan arahan, sudah diingatkan, dianggap selesai, sampai segala sesuatunya dilaksanakan dan diimplementasikan."

Perbedaan tugas tukang pos dan pejabat pemerintahan ini disampaikan SBY dengan mengacu pada insiden kerusuhan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Ahad kemarin. Padahal, belum lama ini SBY telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Kemanan Dalam Negeri.

Menurut SBY, ia telah mengirim pesan lewan layanan Short Message Service (SMS) ke para menteri terkait dan Gubernur Sulawesi Selatan ihwal kerusuhan di Palopo. "Gubernur di seluruh Indonesia punya tanggung jawab untuk memastikan kabupaten dan kotanya menjalankan tugas-tugas, menjaga ketertiban, dan keamanan masyarakat, dan harus melakukan antisipasi sebagaimana kasus yang baru terjadi di Palopo, Sulawesi Selatan."

"Di sini diperlukan tanggung jawab dan kepedulian serta pelibatan semua pejabat untuk memastikan instruksis presiden itu betul-betul dijalankan," SBY menambahkan.

PRIHANDOKO

Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan

Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak

Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

3 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

8 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

4 Februari 2021

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

Taufik menuturkan DPD Partai Demokrat dan DPC Demokrat wilayah di DKI telah meneken surat kesetiaan dan kebulatan tekad untuk setia dan mendukung AHY.

Baca Selengkapnya