TEMPO.CO, Bandung - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta aparat keamanan segera memberikan pengamanan dan perlindungan penuh kepada para saksi dan bukti-bukti kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Yogyakarta.
"Kita tak boleh ambil risiko sedikit pun. Para saksi yang mengetahui kejadian kemudian mengalami hal-hal yang tak diinginkan," ujar dia di kantor Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Kota Bandung, Senin, 1 April 2013.
Denny memastikan, selaku pihak yang terlibat sebagai saksi dan otoritas tempat kejadian perkara, Kementerian Hukum dan HAM sudah mengetahui persis apa yang terjadi di penjara Cebongan, dinihari, 23 Maret lalu. "Sehingga keterangan-keterangan kami adalah salah satu unsur dan syarat bagi terungkapnya kasus ini," kata dia.
Denny juga mengaku optimistis identitas para pelaku penyerbuan dan pembunuhan di penjara Cebongan, Yogyakarta, bakal segera terungkap. Penyelidikan kasus pembunuhan empat tahanan penjara tersebut oleh tim investigasi gabungan, kata dia, sudah menemukan titik terang.
"Siapa pun pelakunya, penyelidikan kami sekarang mengarah pada posisinya (pelaku)," ujar dia. "Dan Kementerian Hukum dan HAM full power mendukung pengungkapan siapa pun pelaku tindakan keji yang telah menyebabkan empat orang meninggal dan delapan luka-luka di LP Cebongan."
Kelompok bersenjata menyerbu penjara Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu dinihari, 23 Maret. Setelah memukuli dan menodong beberapa sipir piket. Kelompok dengan 13 senjata laras panjang dan sebuah pistol ini lalu menembak mati empat tahanan yang mereka buru di dalam salah satu sel.
Keempat korban tewas adalah adalah Hendrik Angel Sahetapy (Deki), Adrianus Candra Galaja (Dedi), Yohanis Juan Manbait, dan Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu. Keempatnya adalah tahanan titipan Polda Yogyakarta dalam kasus pengeroyokan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe, Yogyakarta, tiga hari sebelumnya.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Dua Kejanggalan dalam Kecelakaan Camry Maut
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
14 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
15 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
15 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
16 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
16 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
16 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
16 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
16 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya