Ini Persenjataan Penyerang LP Cebongan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 1 April 2013 05:56 WIB

Jenazah Adrianus Chandra Galaja alias Dedi yang menjadi korban penembakan di LP Cebongan, tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, (25/3). TEMPO/Jhon Seo

TEMPO.CO, Sleman - Gerombolan penyerang Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman diperkirakan menggunakan 13 senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek. Selongsong peluru yang ditemukan sebanyak 31 buah dan proyektil sebanyak 20 buah. "Pelaku ini bukan orang biasa," kata Komisaris Besar Kris Erlangga, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 31 Maret 2013.

Namun, uji balistik masih dilakukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan. Proyektil yang ditemukan berkaliber 7,62 milimeter. Sedangkan panjangnya, menurut sumber di kepolisian, sepanjang 25 milimeter.

Menurut keterangan para saksi, kata dia, para pelaku penyerangan semuanya bersenjata. Selain untuk menembak empat tahanan tersangka penganiayaan Sersan Kepala Heru Santoso, anggota Den Intel Kodam IV/Diponegoro, mereka mengintimidasi sipir dan narapidana.

Identifikasi pelaku penyerangan terus dilakukan. Ciri-ciri pelaku, jenis peluru, dan lain-lain masih ditelusuri untuk menemukan titik terang penyerangan LP itu.

Pelaku penyerangan itu mengindikasikan orang atau sekelompok orang yang mempunyai akses senjata. Kelompok itu bisa jadi tentara, polisi, maupun kelompok lain. Akan tetapi, penyerangan harus melihat motifnya.

Apa ada benang merah dengan kejadian di Hugo's 19 Maret 2013? Menurut Kris, penyerangan itu pasti ada target. Namun, ia enggan menyebutkan benang merah (hubungan) antara kejadian di Hugo's dan penyerangan LP.

Para penyerang menerobos masuk ke dalam LP dan mengeksekusi empat tahanan titipan. Empat tahanan itu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Yohanes Juan Manbait, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi, 33. Mereka merupakan pelaku penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI AD, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe.

MUH SYAIFULLAH

EDISI KHUSUS Tempo: Guru Spiritual Seleb

Baca juga:
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar

Komisi I: Penyerangan Cebongan Hampir Sempurna

SBY Jadi Ketua Umum, Loyalis Anas Melemah


Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya