TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Departemen Hak Asasi Manusia Rachland Nashidik mengatakan khawatir ketika nakhoda berganti, Demokrat akan tetap karam. Setidaknya, Rachland mengemukakan empat alasan sehingga simpati pemilih sulit dibangunkan dan tingkat elektabilitas susah dipulihkan.
"Pertama, Partai Demokrat dinilai publik antidemokrasi," kata Rachland, Jumat, 29 Maret 2013. Penilaian ini bisa muncul karena posisi ketua di dalam partai dijabat oleh orang yang sama. Dia membandingkan dengan Partai Komunis di Cina yang membagi kekuasaannya kepada kader yang berbeda-beda.
Alasan kedua, partai akan dinilai tidak mempedulikan etika dan persepsi publik. Menurut mantan Direktur Imparsial ini, etalase politik Partai Demokrat tidak berubah, yakni tetap diisi oleh figur yang dinilai tidak baik oleh publik. "Entah karena sedang memiliki masalah hukum atau personalitas politiknya yang telanjur dinilai buruk," ujarnya.
Alasan ketiga adalah Demokrat dinilai tidak serius berbenah diri jika ketua harian dijabat oleh sosok yang tidak bisa bekerja purnawaktu. Dia menyatakan alasan dibuatnya jabatan ini adalah kesibukan ketua umum jika SBY terpilih. Alasan keempat yang disampaikan Rachland adalah persepsi publik buruk karena Demokrat dianggap sebagai partai yang melayani kepentingan keluarga.
Dia menjelaskan kongres luar biasa di Bali mungkin tidak menghasilkan keputusan yang terbaik. Tetapi dia berharap keputusan yang terburuk harus dihindari. "Keputusan terbaik SBY ditunggu semua orang," kata Rachland.
Kongres luar biasa Partai Demokrat diselenggarakan di Bali pada 30-31 Maret 2013. Kongres dihelat untuk memilih ketua umum yang posisinya kosong karena ditinggalkan oleh Anas Urbaningrum. Pengurus daerah Demokrat sudah mengusulkan agar posisi ini diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Lain:
Umat Muslim di Manado Amankan Prosesi Paskah
Ganjil-Genap Akan Dievaluasi Lagi
Ganjil-Genap Kembali Ditunda
Pesawat Siluman AS Mengudara, Korut Siapkan Rudal
KLB, Rachlan Khawatir Partai Dermokrat Tetap Karam
Berita terkait
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat
26 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaIni Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan
4 April 2023
AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat
4 April 2023
AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko
4 April 2023
KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai
3 Oktober 2021
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.
Baca SelengkapnyaDonal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai
13 Maret 2021
Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.
Baca SelengkapnyaKubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada
10 Maret 2021
Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY
Baca Selengkapnya