TEMPO Interaktif, Makasar:Sekretaris Jenderal Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kini nonaktif karena menjadi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel, Aswar Hasan, mengungkapkan, telah dicekal pemerintah Australia. Ia mengaku tahu dirinya dicekal setelah visa kunjungannya ke negara itu tak kunjung dikeluarkan pemerintah Australia.Hal itu disampaikan Aswar Selasa (24/8), di Makassar. Tidak jelas alasan kenapa ia tak diberi visa oleh pemerintah Australia. Aswar yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) akan ke Australia untuk memenuhi undangan Australia National University. Ia dijadwalkan tampil sebagai pembicara tentang realitas Islam di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, akhir Agustus ini. Di forum ilmiah berskala internasional itu, Aswar sebenarnya berharap bisa membantu meluruskan pandangan negatif Australia dan dunia barat lainnya tentang Islam.Aswar menceritakan, dua pekan lalu ia mulai mengurus visa kunjungannya. Saat itu, ia diminta melampirkan undangan resmi penyelenggara. Sehingga, ia langsung mengontak panitia untuk mengirimkan undangan sesegera mungkin. Namun, undangan itu tak kunjung diterima Aswar.Menurutnya, ia malah menerima jawaban permintaan maaf dan penyesalan dari penyelenggara di Australia National University. "Rupanya Deplu (Departemen Luar Negeri) Australia sudah memastikan tidak akan mengeluarkan visa untuk saya," ujarnya.Dia sendiri belum mengetahui persis alasan pencekalan itu. Tapi dugaannya, Australia menerima laporan yang tidak benar tentang dirinya. Menurut Aswar, jika benar-benar dirinya dicekal, Autralia sudah membangun streotip yang salah tentang Islam.Irmawati ? Tempo News Room