Golkar Inginkan Kursi Mendagri

Reporter

Editor

Selasa, 24 Agustus 2004 09:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Golkar mengincar pos Menteri Dalam Negeri jika duet Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi memenangkan pemilihan presiden putaran kedua. Ketua Umum Akbar Tandjung beralasan, jabatan itu penting untuk "menjalankan otonomi khusus di Papua"."Harapan itu telah saya sampaikan kepada Ibu Megawati," kata Akbar kepada ratusan pengurus Partai Beringin tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan se-Jawa Tengah di Solo kemarin.Akbar menuturkan, pengurus Golkar Papua saat rapat pimpinan partai itu sempat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono karena menganggap Mega tak serius menjalankan otonomi khusus di daerahnya. Setelah dijelaskan bahwa Golkar berharap pos Menteri Dalam Negeri, kata Akbar, akhirnya mereka bisa menerima Megawati.Penyebutan pos menteri ini merupakan konfirmasi pertama Akbar bahwa partainya bakal mendapat sejumlah kursi kabinet jika Mega terpilih. Sebelumnya diberitakan bahwa Golkar telah mendapat jatah tujuh kursi menteri dan kursi ketua DPR. Khusus untuk Akbar juga telah disediakan jabatan Ketua Dewan Penasihat Presiden.Golkar bersama PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera membentuk Koalisi Kebangsaan untuk memenangkan Mega-Hasyim. Bersama koalisi itu, Golkar juga mentargetkan merebut kursi ketua DPRD di berbagai daerah serta unsur pimpinan komisi di DPR pusat (Koran Tempo, 23/8).Akbar kemarin juga membenarkan adanya pembagian sejumlah uang untuk pengurus daerah partainya. Dana yang disebut untuk menggerakkan mesin politik itu, katanya, murni berasal dari kantong pengurus pusat Golkar. Menurut dia, aksi bagi-bagi uang ini tidak hanya dilakukan menjelang putaran kedua, tetapi juga pada putaran pertama saat Golkar mengusung Wiranto-Salahuddin Wahid. "Itu dana DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Golkar diberikan ke jajaran partai di bawah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas mereka menyukseskan koalisi," kata Akbar.Dengan alasan merupakan urusan internal partainya, Akbar menolak menyebutkan jumlah dana yang disiapkan untuk keperluan ini. Pada kesempatan itu, Akbar juga meminta Wiranto untuk mendukung Mega-Hasyim. "Sebagai capres dari Partai Golkar, kami harapkan Pak Wiranto sejalan dengan hasil rapat pimpinan nasional (yang mendukung Mega)," katanya.Wiranto kemarin bertemu dengan Megawati di Restoran Ebaya, Mid Plaza-Intercontinental, Jakarta. Mega datang langsung dari Istana Negara menuju tempat pertemuan. Wiranto telah datang lebih dulu. Tak lama setelah keduanya melakukan pertemuan tertutup, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung bergabung. Suami Megawati, Taufiq Kiemas, didampingi Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng menyusul satu jam kemudian.Hampir dua jam pertemuan dilakukan, para politikus itu keluar ruangan sekitar pukul 15.00 WIB. Dari kubu Mega, tak ada yang bersedia memberi keterangan kepada pers. Wiranto mengaku hanya mendengarkan visi-misi Mega dan tidak membicarakan tawar-menawar kursi kabinet. Ia menolak menjawab atas inisiatif siapa pertemuan itu digelar. "Pertemuan adalah hal yang sangat biasa dalam politik," tuturnya. Mantan Panglima TNI itu mengaku belum menentukan sikap untuk mendukung Yudhoyono atau Mega. Ia mengaku masih akan meminta pertimbangan dari Salahuddin Wahid. Dia berjanji akan mengambil keputusan tentang kandidat yang ia dukung pekan ini. "Saya dan Gus Solah (Salahuddin) masih satu, sehingga untuk mempertimbangkannya akan kami lakukan bersama," katanya.Sementara itu, Partai Bintang Reformasi secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Mega-Hasyim. Keputusan ini, menurut Ketua Umum Zaenuddin Mz., diambil melalui voting terbuka pada rapat pengurus, 20 Agustus lalu. Karena "lonjong"-nya keputusan itu, siaran pers yang dibagikan kepada wartawan kemarin ditandatangani oleh Zaenuddin dan Wakil Sekjen M. Fathoni Akbar. Sekjen Ja'far Badjeber yang aktif mendekati Yudhoyono tak ikut meneken siaran pers dan tak hadir dalam konferensi pers. imron rosyid/sapto p/anas syahirul/istiqomatul

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

12 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

20 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

23 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

24 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya